Lempar Tanggung Jawab Antara Pemerintah Daerah dan Provinsi: Kendala di Dinas Perhubungan Jabar dan Kota Bandung

insightcybermedia, Bandung, 20 Desember 2024 – Salah satu masalah klasik yang terus terjadi di Indonesia adalah lempar tanggung jawab antara pemerintah daerah dan pemerintah provinsi. Hal ini juga tercermin dalam pengelolaan transportasi dan infrastruktur di wilayah Bandung Raya, khususnya antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung. Kasus ini menjadi contoh nyata ketidakjelasan pembagian kewenangan yang justru merugikan masyarakat dan menghambat pelayanan publik yang seharusnya lebih efisien.
Salah satu contoh konkrit dari permasalahan ini adalah pengelolaan transportasi dan infrastruktur jalan di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, yang seringkali menimbulkan kebingungan antara kedua pihak. Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat mengelola jalan-jalan provinsi yang menghubungkan antar kota dan kabupaten, sedangkan Pemerintah Kota Bandung mengelola transportasi dalam wilayah kota. Namun, dengan kedekatan wilayah administratif yang sangat rapat, kedua instansi ini kerap kali mengalami kesulitan dalam berkoordinasi.
Menurut data dari Dinas Perhubungan Kota Bandung, sebanyak 50% kemacetan yang terjadi di Kota Bandung melibatkan ruas jalan yang dikelola oleh pemerintah provinsi, sehingga perbaikan atau solusi terhadap masalah ini seharusnya melibatkan kerjasama antara kedua pemerintah. Namun, sering kali Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung saling melempar tanggung jawab, dengan alasan bahwa masing-masing hanya bertanggung jawab terhadap ruas jalan yang ada dalam kewenangannya.
Salah satu contoh nyata terjadi pada perbaikan jalan di kawasan perbatasan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung pada awal 2024. Kemacetan parah terjadi di titik perbatasan tersebut, karena jalan yang menghubungkan kedua wilayah tersebut rusak parah, namun tidak ada tindak lanjut cepat dari kedua pihak. Masing-masing instansi mengklaim bahwa masalah tersebut bukan berada dalam wilayah tanggung jawab mereka.
Bagi masyarakat, ketidakjelasan kewenangan ini berdampak langsung pada kualitas layanan publik, khususnya dalam hal transportasi. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), lebih dari 60% pengguna angkutan umum di Bandung Raya merasa bahwa buruknya koordinasi antara kedua pemerintah menghambat perbaikan transportasi publik yang lebih baik. Warga yang melintasi kawasan perbatasan sering kali menghadapi kemacetan yang mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.
Tidak hanya kemacetan, pengelolaan angkutan umum juga sering menjadi masalah, terutama di wilayah yang berbatasan langsung antara Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Pengelolaan angkutan publik seperti bus dan angkot yang seringkali tidak terintegrasi dengan baik antara kedua daerah ini juga menjadi keluhan utama. Pada tahun 2023, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 27% dari angkutan umum di Bandung Raya tidak terkoordinasi dengan baik antara pemerintah provinsi dan kota, menyebabkan ketidaknyamanan dan ketidaktepatan waktu bagi pengguna angkutan umum.
Beberapa faktor menjadi penyebab utama lempar tanggung jawab ini. Salah satunya adalah kurangnya pembagian tugas yang jelas dalam regulasi yang ada. Meskipun sudah ada ketentuan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat bertanggung jawab atas jalan provinsi dan Pemerintah Kota Bandung bertanggung jawab atas transportasi dalam kota, namun seringkali kedekatan wilayah dan saling terkaitnya infrastruktur membuat tanggung jawab tersebut kabur.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Koordinasi Pembangunan Daerah (BKPD), pada tahun 2023 terdapat lebih dari 200 titik perbatasan jalan provinsi dan kota di wilayah Bandung Raya yang saling berbatasan namun belum ada solusi koordinasi yang jelas dalam pengelolaannya.
Selain itu, faktor anggaran yang terbatas dan perbedaan prioritas antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung turut memperburuk masalah ini. Pemerintah Kota Bandung cenderung fokus pada infrastruktur dalam kota yang lebih mendesak, sedangkan pemerintah provinsi sering kali lebih mengutamakan proyek-proyek infrastruktur yang mencakup wilayah yang lebih luas.

Reporter: Mullah Muhammad Usamah


UPTD LLAJ Wilayah II Dishub Jabar Berkolaborasi dengan BPTD, Polrestabes, dan Dishub Kota Bandung untuk Atasi Kemacetan

insightcybermedia, Bandung, 20 Desember 2024 – Dalam upaya mengatasi kemacetan yang semakin parah di Kota Bandung, Dinas Perhubungan  Jawa Barat melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Wilayah II melakukan kolaborasi strategis dengan berbagai instansi pemerintah. Dalam kerjasama ini, Dishub Jabar telah meminta bantuan personil gabungan dari Badan Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) Kelas II Jawa Barat, Polrestabes Bandung, serta Dinas Perhubungan Kota Bandung.

Untuk menekan volume kemacetan yang sering terjadi, terutama di titik-titik strategis, usaha ini akan difokuskan pada beberapa lokasi utama. Selain pengaturan lalu lintas di sekitar Gedung Sate yang merupakan area penting dan ramai dikunjungi, pengaturan juga akan dilakukan di Jalan Djunjunan, Jalan Mochtar Kusumaatmaja, Jalan Sulanjana, dan Jalan Diponegoro. Titik-titik ini dipilih berdasarkan survei dan analisis yang menunjukkan tingginya kepadatan lalu lintas serta potensi kemacetan.

Kepala UPTD LLAJ Wilayah II, Adnan Guntara, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah yang sangat penting dalam menciptakan sistem transportasi yang lebih tertib dan teratur. "Dengan melibatkan berbagai pihak, kami bertujuan untuk menghasilkan solusi yang lebih efektif dalam menghadapi berbagai tantangan di bidang transportasi. Ini adalah komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujar Adnan Guntara.

Sebagai bagian dari inisiatif ini, pihak terkait akan melakukan pemantauan intensif dan penyebaran personil di lapangan, dengan harapan dapat mengurangi waktu perjalanan dan menciptakan kenyamanan bagi pengguna jalan. Dalam kesempatan ini, Dishub juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mentaati peraturan lalu lintas dan mendukung upaya-upaya yang dilakukan.

Dengan kerja sama yang solid antara Dishub Jabar, BPTD, Polrestabes, dan Dishub Kota Bandung, diharapkan kemacetan di Kota Bandung dapat diminimalkan, serta menciptakan lalu lintas yang lebih aman dan lancar bagi seluruh pengguna. Keberhasilan dari kolaborasi ini akan menjadi contoh positif bagi daerah lain dalam mengatasi masalah transportasi yang serupa. 

Dishub Jabar berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi efektivitas dari langkah-langkah yang diambil, demi tercapainya sistem transportasi yang efisien dan berkelanjutan di Jawa Barat..

Reporter : Mullah Muhammad Usamah


Petualangan Seru Rafting di Sungai Palayangan, Situ Cileunca Pangalengan

Insightcybermedia, Bandung-Jika Anda mencari pengalaman yang memacu adrenalin sekaligus menikmati keindahan alam, rafting di Sungai Palayangan, Situ Cileunca, Pangalengan, bisa menjadi pilihan yang sempurna. Dengan panjang aliran sejauh 5 km dan biaya sebesar Rp150.000 per orang, aktivitas ini menawarkan sensasi seru yang sulit dilupakan.

Perjalanan dimulai dari Situ Cileunca, sebuah danau buatan yang telah menjadi salah satu ikon wisata Pangalengan. Sebelum memulai rafting, peserta biasanya diajak menyusuri danau menggunakan perahu karet. Pemandangan tenang danau yang dikelilingi oleh pegunungan hijau memberi kesempatan untuk meresapi suasana alam yang damai sebelum tantangan dimulai.

Air di Situ Cileunca begitu jernih, mencerminkan bayangan pepohonan rindang yang mengelilinginya. Udara segar khas dataran tinggi semakin menambah kenyamanan perjalanan awal ini. Di sini, Anda juga bisa melihat berbagai aktivitas wisatawan lain, seperti berperahu atau menikmati berbagai fasilitas di sekitar danau.

Setelah menyusuri Situ Cileunca, perjalanan berlanjut ke Sungai Palayangan. Aliran sungai ini dikenal cukup ekstrem dengan jeram-jeramnya yang menantang. Meskipun begitu, rafting di sini tetap aman karena setiap peserta akan dilengkapi dengan perlengkapan keamanan seperti helm dan pelampung, serta didampingi oleh pemandu berpengalaman.

Di sepanjang aliran sungai, Anda akan melewati beberapa jeram dengan tingkat kesulitan yang bervariasi. Beberapa jeram memberikan sensasi adrenalin yang tinggi, sementara yang lain memungkinkan Anda untuk sedikit santai dan menikmati keindahan sekitar.

Salah satu daya tarik utama dari rafting di Sungai Palayangan adalah pemandangan alam yang luar biasa. Sepanjang perjalanan, mata Anda akan dimanjakan oleh hutan yang rimbun, aliran air yang jernih, dan suara gemericik air yang menenangkan.

Tidak hanya itu, di beberapa titik, Anda juga bisa melihat beragam resort dan penginapan yang tersebar di sekitar sungai. Kehadiran resort-resort ini menambah daya tarik bagi wisatawan yang ingin menikmati pengalaman rafting sekaligus menginap di tempat yang nyaman dan asri.

Rafting di Sungai Palayangan, Situ Cileunca, Pangalengan, adalah kombinasi sempurna antara tantangan dan relaksasi. Keindahan alam, jeram yang memacu adrenalin, serta suasana yang asri menjadikan aktivitas ini cocok untuk siapa saja yang ingin merasakan petualangan unik. Jadi, jika Anda berada di Pangalengan, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati sensasi rafting di tempat ini!

Repoter: Reni Nursakinah

Endah Budi Heryani: Pemimpin yang Berkomitmen Memajukan Pelestarian Budaya di Indonesia

Insightcybermedia, Bandung – Sebagai Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI, Endah Budi Heryani tidak hanya bertanggung jawab dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia, tetapi juga memainkan peran kunci dalam memperkenalkan kekayaan budaya tersebut kepada masyarakat luas. Dengan dedikasi dan semangat yang tinggi, Endah mengemban tugas berat untuk memastikan bahwa budaya Indonesia yang beragam tetap hidup dan relevan di tengah perkembangan zaman.

Endah Budi Heryani bukanlah sosok yang asing dalam dunia pelestarian budaya. Sebelum menjabat sebagai Kepala BPK Wilayah XI, Endah telah lama berkecimpung di bidang kebudayaan. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat di bidang seni dan budaya, serta pengalaman profesional yang luas, Endah membawa pengetahuan mendalam yang menjadi modal utama dalam mengelola pelestarian budaya di wilayah yang mencakup provinsi Jawa Barat dan Banten.

Sebagai seorang perempuan yang memiliki passion di bidang kebudayaan, Endah tidak hanya berfokus pada aspek administratif, tetapi juga terlibat langsung dalam berbagai kegiatan pelestarian dan pengembangan budaya. Ia memiliki visi yang jelas mengenai pentingnya melestarikan budaya sebagai bagian dari identitas bangsa dan memperkenalkan keberagaman budaya kepada generasi muda.

Sebagai Kepala BPK Wilayah XI, Endah Budi Heryani menghadapi berbagai tantangan yang datang seiring dengan perubahan zaman dan dinamika sosial. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga keberagaman budaya Indonesia yang sangat kaya agar tidak hilang atau terlupakan di tengah arus globalisasi yang semakin pesat.

"Perkembangan teknologi dan media sosial memberikan dampak yang besar terhadap cara kita mengakses dan memandang budaya. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa membuat budaya tradisional tetap relevan dan menarik bagi generasi muda, yang lebih cenderung terpapar budaya populer," ujar Endah saat ditemui di kantornya.

Untuk itu, Endah berkomitmen untuk menciptakan program-program pelestarian yang lebih inovatif dan berorientasi pada masa depan, sambil tetap menjaga nilai-nilai tradisional yang ada. Salah satu langkah yang diambil oleh Endah adalah memperkenalkan budaya melalui teknologi, seperti pengembangan aplikasi digital yang menampilkan cerita rakyat, seni tradisional, dan sejarah daerah.

Di bawah kepemimpinan Endah, BPK Wilayah XI telah meluncurkan berbagai program pelestarian yang melibatkan masyarakat setempat, mulai dari pembuatan dokumentasi budaya, workshop seni dan kerajinan tradisional, hingga festival budaya yang mengangkat kekayaan lokal. Salah satu program unggulan yang dicanangkan adalah penguatan nilai-nilai budaya melalui pendidikan, di mana Endah melibatkan sekolah-sekolah dan universitas untuk menyelenggarakan program pelatihan bagi siswa dan mahasiswa mengenai pentingnya melestarikan budaya.

Tak hanya itu, Endah juga aktif dalam membangun kemitraan dengan komunitas seni, lembaga pemerintah, serta sektor swasta untuk menciptakan kolaborasi dalam upaya pelestarian budaya. "Pelestarian budaya bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, kami terus berusaha untuk mengajak masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk berperan aktif dalam upaya ini," jelas Endah.

Endah menyadari bahwa pelestarian budaya tidak hanya dapat dilakukan dengan cara-cara konvensional. Dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah, ia terus mencari inovasi yang dapat membuat budaya Indonesia tetap hidup dan berkembang. Salah satu inisiatif yang diperkenalkan adalah pemanfaatan platform digital dan media sosial sebagai sarana edukasi dan promosi budaya. Endah percaya bahwa dengan cara ini, budaya tradisional akan lebih mudah diakses oleh masyarakat, terutama generasi muda yang lebih familiar dengan teknologi.

Salah satu contoh nyata dari inovasi tersebut adalah penyelenggaraan festival budaya yang melibatkan media sosial untuk menyebarkan informasi dan menarik minat masyarakat lebih luas. Melalui platform digital, Endah berharap agar masyarakat bisa lebih mudah mengenal, mengapresiasi, dan ikut serta dalam menjaga kebudayaan lokal.

Bagi Endah, pelestarian budaya bukan hanya soal menjaga warisan, tetapi juga soal membangun kesadaran akan pentingnya keberagaman budaya bagi kehidupan sosial dan nasional. Ia sangat mengutamakan peran masyarakat dalam menjaga kekayaan budaya tersebut. Menurutnya, salah satu cara terbaik untuk menjaga budaya adalah dengan membangkitkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya lokal, yang harus dimulai dari pendidikan sejak dini.

"Ketika masyarakat, terutama anak muda, mulai mencintai dan mengapresiasi budaya mereka sendiri, pelestarian akan berjalan dengan lebih alami dan berkelanjutan," tambah Endah.

Endah Budi Heryani adalah seorang pemimpin yang tidak hanya berdedikasi dalam tugasnya sebagai Kepala BPK Wilayah XI, tetapi juga berkomitmen untuk memajukan pelestarian budaya Indonesia melalui berbagai inovasi dan pendekatan yang relevan dengan perkembangan zaman. Dengan semangatnya, Endah terus berupaya untuk menjaga kekayaan budaya Indonesia agar tetap hidup, berkembang, dan dihargai oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda. Dedikasinya menunjukkan bahwa pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama yang harus dijaga untuk mewariskan identitas bangsa kepada generasi mendatang.

 Reporter: Raja Muhammad Akmal

Keindahan Bandung dari Ketinggian: Menikmati Pesona Kota dari Cafe Senja

Insightcybermedia, Bandung – Kota Bandung tak hanya dikenal sebagai pusat kreatifitas dan kuliner, tetapi juga memiliki sejumlah tempat dengan pemandangan memukau. Salah satu destinasi terbaru yang menawarkan panorama kota yang luar biasa adalah Cafe Senja, sebuah kafe yang terletak di dataran tinggi dengan pemandangan spektakuler.

Berlokasi di kawasan yang cukup strategis, Cafe Senja menyuguhkan pengalaman unik bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana Bandung dari ketinggian. Dikelilingi oleh perbukitan hijau dan angin sejuk pegunungan, kafe ini menjadi tempat yang tepat untuk melepas penat sambil menikmati keindahan alam yang tak tertandingi. Dengan desain interior yang modern dan sentuhan alami, cafe ini memberikan suasana hangat dan nyaman bagi siapa saja yang datang.

Salah satu daya tarik utama Cafe Senja adalah pemandangannya. Dari kafe ini, pengunjung bisa menyaksikan keindahan Bandung yang terbentang luas, dengan gedung-gedung tinggi yang menyatu dengan latar belakang pegunungan yang hijau. Terlebih lagi, pada sore hari, saat senja tiba, suasana menjadi semakin memesona. Langit yang berubah warna menjadi jingga, merah, dan ungu, berpadu dengan lampu-lampu kota yang mulai menyala, menciptakan suasana yang romantis dan magis.

Cafe Senja juga menawarkan ruang bersantai yang nyaman, dengan berbagai pilihan tempat duduk baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan yang langsung menghadap ke pemandangan kota. Setiap sudutnya didesain agar pengunjung merasa betah berlama-lama. Tak hanya itu, berbagai sajian minuman hangat dan makanan ringan yang disajikan di kafe ini semakin menambah kenikmatan saat menikmati keindahan alam Bandung.

Bagi pecinta fotografi, Cafe Senja adalah tempat yang wajib dikunjungi. Keindahan alam yang menawan, dikombinasikan dengan desain interior yang estetis, membuat setiap sudut kafe ini menjadi spot foto yang menarik. Banyak pengunjung yang datang hanya untuk berburu foto di berbagai area, memanfaatkan pemandangan sunset atau cityscape yang menakjubkan sebagai latar belakang.

Cafe Senja di Bandung menawarkan lebih dari sekadar tempat makan dan minum; ia memberikan pengalaman menikmati kota yang indah dari sudut pandang yang berbeda. Keindahan Bandung yang terhampar luas, dipadu dengan suasana senja yang menenangkan, menjadikan cafe ini sebagai salah satu destinasi baru yang wajib dikunjungi bagi wisatawan maupun warga lokal yang ingin menikmati keindahan kota dengan cara yang berbeda.

Reporter: Raja Muhammad Akmal

 


Kemacetan Lalu Lintas Kota Bandung: Antara Jumlah Kendaraan yang Meningkat dan Kurangnya Fasilitas Angkutan Umum

insightcybermedia, Bandung, 18 Desember 2024 – Kemacetan lalu lintas di Kota Bandung kian menjadi pemandangan sehari-hari yang tak bisa dielakkan. Bagi sebagian warga, terjebak dalam kemacetan di jalan-jalan utama seperti Jalan Pasteur, Jalan Setiabudi, hingga Jalan Cihampelas adalah rutinitas yang memakan waktu dan energi. Namun, di balik kemacetan yang semakin parah, terdapat dua faktor utama yang menjadi penyebabnya: meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang terus bertambah setiap tahun dan terbatasnya fasilitas angkutan umum yang memadai.
Kenaikan jumlah kendaraan bermotor di Bandung setiap tahunnya menjadi salah satu penyebab utama kemacetan yang semakin parah. Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Kota Bandung, jumlah kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor, tercatat terus meningkat. Pada 2022, jumlah kendaraan bermotor di Kota Bandung sudah mencapai lebih dari 3 juta unit, sebuah lonjakan yang signifikan dibandingkan dengan 2,7 juta unit pada 2017. Fenomena ini tak lepas dari pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat dan tingginya daya beli masyarakat terhadap kendaraan pribadi.
Namun, peningkatan jumlah kendaraan ini tak diimbangi dengan ketersediaan ruang jalan yang memadai. Jalan-jalan utama yang dulu cukup luas kini dipenuhi kendaraan yang terjebak dalam antrean panjang. Hal ini tentu saja menyebabkan kelancaran lalu lintas terganggu, bahkan pada jam-jam non-puncak.
Seorang pengendara, Dedi, yang biasa melintas di kawasan Jalan Pasteur mengungkapkan, "Sekarang, hampir setiap hari saya terjebak macet, bahkan pagi-pagi jam 7 sudah penuh sesak. Dulu, saya bisa sampai kantor dalam 30 menit, sekarang bisa sampai satu jam lebih."
Di sisi lain, meskipun kemacetan semakin parah, angkutan umum di Bandung masih jauh dari memadai. Transportasi publik di Kota Bandung masih bergantung pada angkot dan bus kota yang jumlahnya terbatas. Selain itu, armada yang ada sering kali tidak teratur dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mobilitas warga yang terus meningkat. Hal ini menyebabkan banyak orang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi karena dinilai lebih efisien.
Menurut data yang dihimpun dari Dinas Perhubungan, meskipun angkutan umum seperti Trans Metro Bandung (TMB) dan angkot sudah ada, namun sistem transportasi ini belum mencakup seluruh wilayah Kota Bandung secara optimal. Jangkauan jalur angkutan umum masih terbatas, dan banyak area yang tidak terjangkau oleh transportasi publik. Ditambah lagi, seringkali angkutan umum tersebut tidak beroperasi dengan jadwal yang tetap dan tidak tersedia dalam jumlah yang cukup.
Agus, seorang mahasiswa yang tinggal di kawasan Ujungberung, mengungkapkan pengalamannya, "Mau naik bus TMB itu susah, jamnya gak tetap dan rutenya gak sampai rumah saya. Kalau saya pakai angkot, sering banget harus nunggu lama, belum lagi kondisi angkot yang kadang sudah penuh."

Reporter: Mullah Muhammad Usamah



Buya Hamka: Pemikir Agama dan Kebudayaan yang Menginspirasi Indonesia

insightcybermedia, Bandung, 18 Desember 2024 – Buya Hamka, atau Haji Abdul Malik Karim Amrullah, dikenal sebagai salah satu tokoh besar dalam sejarah Indonesia. Ia bukan hanya seorang ulama, tetapi juga seorang intelektual, penulis, dan pejuang kebudayaan yang memberi kontribusi besar bagi perkembangan pemikiran agama dan kebudayaan di Indonesia. Karya-karya Buya Hamka tetap hidup hingga kini, menginspirasi banyak orang, baik dalam konteks keagamaan, sosial, maupun sastra.
Buya Hamka lahir di Maninjau, Sumatra Barat pada 17 Februari 1908. Ia berasal dari keluarga yang sangat menghargai ilmu dan agama. Ayahnya, Haji Rasul, merupakan seorang ulama yang sangat berpengaruh di daerahnya. Sejak kecil, Hamka telah diperkenalkan dengan dunia agama, yang semakin memperkuat kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan dan agama Islam.
Selain belajar secara formal di beberapa tempat, Buya Hamka juga memanfaatkan waktu untuk belajar secara otodidak, yang mengasah wawasannya dalam berbagai bidang, dari agama hingga sastra. Meski tidak menempuh pendidikan tinggi di perguruan formal, ia menjadi salah satu intelektual terkemuka di Indonesia, dengan wawasan yang sangat luas.
Buya Hamka dikenal sebagai penulis yang sangat produktif, dengan karya-karya yang tidak hanya berbobot, tetapi juga mudah dipahami oleh berbagai kalangan. Salah satu karyanya yang monumental adalah "Tafsir al-Azhar", sebuah tafsir Al-Qur'an yang mencerminkan pemikiran moderat dan kontekstual. Karya ini menjadi referensi penting dalam studi tafsir di Indonesia dan banyak digunakan oleh kalangan akademisi dan masyarakat umum.
Di bidang sastra, Buya Hamka dikenal lewat karya-karya terkenal seperti "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" dan "Di Bawah Lindungan Ka'bah". Novel-novel ini bukan hanya mengangkat tema-tema cinta dan perjuangan, tetapi juga memuat pesan moral dan agama yang mendalam. Dengan karya-karyanya, Buya Hamka berhasil menembus batas-batas sastra dan agama, memberi pengaruh besar pada perkembangan sastra Indonesia.
Selain itu, Buya Hamka juga aktif menulis di berbagai media massa, seperti "Pedoman Masyarakat" dan "Keadilan". Tulisan-tulisannya seringkali menyoroti isu-isu sosial dan keagamaan, dengan gaya bahasa yang mengalir dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.
Sebagai seorang ulama, Buya Hamka dikenal dengan pendekatannya yang moderat dan inklusif dalam menginterpretasikan ajaran agama Islam. Ia selalu menekankan pentingnya pemahaman agama yang kontekstual dan sesuai dengan perkembangan zaman. Islam, menurutnya, adalah agama yang membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia, tanpa memandang suku, ras, atau golongan.
Selain itu, Buya Hamka juga aktif dalam berbagai organisasi Islam di Indonesia, seperti Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ia memiliki pandangan yang kuat bahwa pendidikan adalah kunci untuk kemajuan bangsa. Dalam setiap kesempatan, Hamka sering menekankan pentingnya pendidikan berbasis pada nilai-nilai agama yang moderat.
Meski dikenal sebagai tokoh besar, kehidupan Buya Hamka tidaklah tanpa tantangan. Pada tahun 1941, ia pernah dipenjara oleh pemerintah kolonial Belanda karena tulisan-tulisannya yang dianggap mengkritik kebijakan penjajahan. Pengalaman ini tidak membuatnya menyerah, malah semakin memperkuat keyakinannya untuk memperjuangkan kebebasan berpendapat dan hak-hak umat Islam.
Di tengah perjalanan hidupnya, Buya Hamka juga harus menghadapi berbagai tantangan dari pihak-pihak yang memiliki pandangan berbeda. Namun, ia selalu berusaha menjaga prinsipnya, yakni menciptakan harmoni antara agama, budaya, dan negara, serta berjuang untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera.
Buya Hamka meninggal dunia pada 24 Juli 1981, namun pemikiran dan karya-karyanya tetap abadi. Ia telah meninggalkan warisan intelektual yang mendalam, yang terus menginspirasi umat Islam dan masyarakat Indonesia. Karya-karya Buya Hamka, seperti tafsir, novel, dan artikel-artikelnya, tetap menjadi referensi penting bagi siapa saja yang ingin memahami Islam dengan perspektif yang moderat dan inklusif.
Sampai hari ini, Buya Hamka dikenang sebagai salah satu pemikir dan ulama terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Karyanya tidak hanya memberikan sumbangan besar bagi perkembangan agama Islam, tetapi juga bagi kemajuan sastra dan kebudayaan Indonesia.
Buya Hamka adalah sosok yang mengajarkan kita tentang pentingnya keberagaman dalam memahami Islam. Ia menekankan bahwa agama harus dipahami dengan kedalaman dan konteks, bukan secara sempit dan dogmatis. Pemikirannya yang moderat, inklusif, dan humanis memberikan pelajaran berharga bagi generasi-generasi selanjutnya. Warisan intelektual Buya Hamka akan terus hidup, memandu perjalanan bangsa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dan penuh kedamaian.

Reporter: Mullah Muhammad Usamah

Tren Skincare di Kalangan Para Pria: Meningkatnya Kesadaran dan Kebutuhan Perawatan Kulit

insightcybermedia, Bandung, 18 Desember 2024 – Semakin banyak pria yang sadar akan pentingnya merawat kulit mereka. Jika dulu perawatan kulit lebih identik dengan wanita, kini semakin banyak pria yang mulai melirik produk skincare dan menambahkan rutinitas perawatan kulit dalam kehidupan sehari-hari mereka. Tren skincare di kalangan pria ini semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan kulit, bukan hanya untuk penampilan tetapi juga untuk kesehatan jangka panjang.
Di masa lalu, banyak pria yang beranggapan bahwa skincare adalah hal yang hanya untuk wanita. Namun, belakangan ini, stigma tersebut mulai bergeser. Banyak pria yang menyadari bahwa menjaga kulit bukanlah sekadar tentang penampilan, tetapi juga untuk mencegah masalah kulit yang dapat mengganggu kesehatan mereka. Selain itu, kemunculan produk-produk skincare yang lebih simpel dan dirancang khusus untuk pria juga semakin memudahkan mereka untuk merawat kulit tanpa perlu ribet.
"Dulu saya pikir skincare itu cuma buat perempuan. Tapi setelah mulai mengenal manfaatnya, saya merasa kulit saya jadi lebih sehat dan segar," ujar Ardi, seorang profesional muda yang mulai rutin merawat kulitnya sejak setahun lalu. Ardi mengungkapkan bahwa ia merasa lebih percaya diri dengan kulit yang lebih terawat, meskipun pekerjaannya tidak berhubungan langsung dengan dunia kecantikan.
Tren ini bukan tanpa alasan. Perawatan kulit bagi pria memiliki sejumlah manfaat penting yang harus dipahami. Kulit pria cenderung lebih berminyak karena kadar testosteron yang lebih tinggi, sehingga lebih rentan mengalami masalah kulit seperti jerawat dan komedo. Selain itu, pria juga sering mengabaikan perawatan kulit yang lebih mendalam, yang dapat menyebabkan kulit kering, penuaan dini, dan masalah lainnya.
Salah satu alasan mengapa pria kini semakin tertarik dengan skincare adalah karena banyak produk yang diciptakan khusus untuk mereka. Dengan formula yang lebih sederhana dan tidak rumit, produk skincare pria cocok untuk gaya hidup yang lebih praktis. Banyak brand kecantikan kini menghadirkan rangkaian perawatan kulit yang mudah digunakan, seperti sabun pembersih wajah, pelembap, toner, hingga tabir surya.
Di Indonesia, tren skincare di kalangan pria juga semakin berkembang. Dulu, pria seringkali merasa ragu atau malu menggunakan produk perawatan kulit, tetapi kini hal tersebut sudah mulai berubah. Beberapa pria bahkan mulai terbuka membicarakan perawatan kulit mereka dengan teman-teman atau rekan kerja.
Kehadiran influencer dan YouTuber pria yang membagikan pengalaman mereka dalam merawat kulit juga turut membantu mengubah pola pikir masyarakat. Tidak jarang, mereka membagikan tips skincare yang sederhana namun efektif, sehingga lebih banyak pria yang tertarik untuk memulai perawatan kulit mereka.

Reporter: Mullah Muhammad Usamah

Taman Batu: Wisata Mata Air Tersembunyi di Desa Cipendeuy Purwakarta

insightcybermedia, Bandung, 18 Desember 2024 – Tersembunyi di balik hijaunya perbukitan Purwakarta, ada sebuah tempat yang mungkin belum banyak diketahui oleh wisatawan, namun menawarkan keindahan alam yang luar biasa. Taman Batu, sebuah wisata alam yang terletak di Desa Cipendeuy, Purwakarta, menjadi tempat yang wajib dikunjungi bagi mereka yang ingin menikmati suasana alami dan segarnya air pegunungan. Di sini, pengunjung dapat menikmati pesona alam yang asri, udara yang sejuk, dan mata air alami yang jernih.
Untuk mencapai Taman Batu, perjalanan dimulai dari Kota Purwakarta dan melanjutkan perjalanan ke arah utara menuju Desa Cipendeuy. Meskipun lokasi wisata ini relatif terpencil, keberadaannya sudah dikenal oleh masyarakat lokal dan wisatawan yang gemar menjelajah keindahan alam yang lebih alami dan jauh dari keramaian. Akses menuju Taman Batu memang sedikit menantang, dengan jalanan berkelok dan menanjak, namun itu justru menambah sensasi petualangan yang lebih seru.
Setibanya di lokasi, para pengunjung akan disambut dengan pemandangan perbukitan yang hijau dan pepohonan rindang. Keindahan alam yang masih alami dan belum banyak terjamah ini membuat suasana terasa begitu tenang dan menyegarkan.
Nama Taman Batu sendiri berasal dari salah satu daya tarik utama di tempat ini, yaitu batu-batu besar yang tersebar di area wisata. Batu-batu besar ini tidak hanya memberikan pemandangan yang unik, tetapi juga menjadi tempat favorit bagi para wisatawan untuk berfoto dan beristirahat sejenak menikmati keindahan alam sekitar.
Namun, daya tarik utama Taman Batu adalah mata air alami yang berasal dari pegunungan di sekitar desa. Mata air yang begitu jernih ini mengalir deras melalui beberapa saluran batu, menciptakan suara gemericik yang menenangkan. Para pengunjung bisa merasakan kesegaran air tersebut dengan mencelupkan kaki atau bahkan mandi di tempat-tempat yang telah disediakan. Airnya yang dingin dan segar memberikan sensasi yang menyegarkan tubuh, terutama di tengah cuaca yang panas.
Tak hanya itu, kolam-kolam alami yang terbentuk dari aliran mata air ini semakin menambah kesan magis di Taman Batu. Banyak pengunjung yang datang hanya untuk menikmati pemandian alami ini sambil menikmati keindahan alam sekitar yang menakjubkan.
Taman Batu tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga memiliki potensi sebagai tempat wisata edukasi. Di sini, para pengunjung bisa belajar tentang pentingnya pelestarian alam dan mata air sebagai sumber kehidupan. Ada juga penjelasan tentang tanaman-tanaman lokal yang tumbuh subur di sekitar Taman Batu, yang sebagian besar belum banyak dikenal oleh masyarakat umum. Pengelola tempat ini juga berkomitmen untuk menjaga kelestarian alam sekitar, sehingga para wisatawan dapat menikmati keindahan alam yang masih alami dan terjaga.
Selain itu, Taman Batu juga semakin populer sebagai tempat untuk wisata kesehatan. Banyak pengunjung yang datang untuk menikmati air mineral alami yang dikatakan memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh. Air pegunungan yang jernih dan bebas dari polusi ini dipercaya dapat membantu menyegarkan tubuh dan memberikan efek relaksasi. Aktivitas seperti berendam di air alami atau sekadar menikmati suasana tenang di tepi mata air memberikan manfaat fisik dan mental yang sangat positif.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Taman Batu juga menjadi surga bagi para penggemar fotografi. Keindahan alam yang murni, batu-batu besar yang artistik, serta air jernih yang mengalir deras menjadi latar belakang yang sempurna untuk foto-foto Instagrammable. Banyak pengunjung yang datang untuk mengambil gambar suasana alam yang memukau, serta berfoto di dekat batu-batu besar yang menjadi simbol utama dari taman ini.
Setiap sudut Taman Batu menyajikan pemandangan yang memukau. Dari bukit yang hijau, mata air yang jernih, hingga batu raksasa yang menantang untuk dijelajahi, semua memberikan pengalaman visual yang tak terlupakan. Bagi pecinta fotografi, Taman Batu adalah tempat yang wajib dikunjungi untuk mengabadikan keindahan alam.
Selain menikmati mata air yang jernih dan berfoto ria, para pengunjung juga bisa menikmati beberapa kegiatan lain yang ada di Taman Batu. Ada berbagai jalur trekking yang mengarah ke puncak bukit, yang menawarkan pemandangan yang lebih luas dan memukau. Dari puncak bukit, pengunjung dapat menikmati panorama alam Purwakarta yang indah dengan latar belakang gunung-gunung yang menjulang tinggi.
Selain itu, Taman Batu juga sering digunakan sebagai tempat untuk kegiatan luar ruangan seperti piknik, camping, dan gathering komunitas. Pengunjung dapat membawa bekal dan menikmati makan siang di tengah alam, sambil menikmati udara segar dan ketenangan yang hanya bisa didapatkan di tempat-tempat alam yang masih alami.

Reporter: Mullah Muhammad Usamah

Piala AFF: Dari Bergengsi Menjadi Tidak Relevan di Mata Netizen Indonesia


Insightcybermedia, 18 Desember 2024 – Seiring dengan berkembangnya pesat prestasi tim nasional (Timnas) Indonesia di pentas sepak bola internasional, terutama dengan keberhasilan mereka bermain di babak penyisihan Piala Dunia, para netizen Indonesia mulai memiliki pandangan yang berbeda terhadap turnamen-turnamen regional seperti Piala AFF. Kini, gelaran yang sebelumnya sangat bergengsi dan ditunggu-tunggu oleh para penggemar sepak bola Tanah Air, tak lagi memiliki daya tarik yang sama. Banyak yang berpendapat bahwa Piala AFF sudah tidak relevan lagi bagi Indonesia, mengingat pencapaian timnas yang semakin tinggi di level internasional.
Pencapaian luar biasa Timnas Indonesia dalam babak penyisihan Piala Dunia 2026 menambah harapan besar terhadap masa depan sepak bola Indonesia. Banyak penggemar dan pengamat sepak bola yang kini menilai bahwa Indonesia sudah layak bersaing di level yang lebih tinggi daripada sekadar Piala AFF. Timnas yang kini berada di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong, telah menunjukkan performa yang solid dalam kualifikasi Piala Dunia, dengan sejumlah kemenangan dan hasil imbang melawan tim-tim besar di Asia.
Keberhasilan ini membuat banyak netizen melihat bahwa Piala AFF, yang sebelumnya menjadi ajang prestisius bagi Indonesia, kini hanya sebuah turnamen regional dengan level kompetisi yang lebih rendah. Timnas Indonesia telah bermain melawan tim-tim kelas dunia dan bersaing dengan negara-negara yang memiliki infrastruktur sepak bola lebih maju, sehingga standar turnamen regional seperti Piala AFF kini dianggap sudah terlalu rendah.
Selain itu, banyak juga yang mengkritik keputusan pelatih untuk menurunkan sebagian besar pemain lokal dalam ajang Piala AFF. Walaupun kualitas para pemain lokal Indonesia memang terus berkembang, namun perbedaan kualitas antara pemain lokal dan pemain yang telah berkompetisi di level internasional, seperti di Kualifikasi Piala Dunia, sangat mencolok. Misalnya, para pemain yang tampil di kualifikasi Piala Dunia memiliki pengalaman lebih dalam bermain di liga top Eropa atau melawan tim-tim kuat dunia. Sementara itu, sebagian besar pemain yang diturunkan di Piala AFF masih berasal dari liga domestik yang levelnya jauh di bawah standar kompetisi internasional.
Dalam sebuah postingan yang viral di media sosial, salah satu netizen menulis, "Dulu, Piala AFF adalah kebanggaan kita. Sekarang, kalau lihat pemain yang diturunin, kayaknya ini cuma ajang buat coba-coba pemain lokal. Enggak level sama timnas yang udah bersaing di Piala Dunia."
Selain itu, dengan banyaknya pemain utama yang lebih fokus pada persiapan timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia, kualitas permainan yang ditunjukkan di Piala AFF tidak sebanding dengan performa yang ditampilkan di ajang yang lebih bergengsi tersebut.
Bagi sebagian netizen, fokus utama Timnas Indonesia saat ini adalah mencapai level tertinggi di sepak bola dunia, yaitu Piala Dunia. Ambisi besar ini tentu saja menuntut perhatian lebih kepada kualitas pemain dan taktik permainan yang lebih canggih. Sementara Piala AFF, yang kini lebih banyak diikuti oleh tim-tim dengan kekuatan yang tidak sebanding, dinilai sebagai ajang yang hanya memberikan kesenangan sesaat tanpa tantangan yang berarti.
Sebagai contoh, tim-tim seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia mungkin masih menjadi rival yang tangguh di Piala AFF, namun mereka tidak memiliki kualitas yang setara dengan tim-tim di babak penyisihan Piala Dunia. Bagi banyak penggemar sepak bola Indonesia, mengikuti Piala AFF dengan line-up yang didominasi pemain lokal bukanlah hal yang menggairahkan lagi, terutama ketika standar yang mereka impikan adalah tampil di Piala Dunia dan menandingi tim-tim besar dunia.
Kini, harapan besar ada di pundak Timnas Indonesia untuk menembus babak utama Piala Dunia, dan itulah yang menjadi fokus utama bagi sebagian besar penggemar sepak bola Tanah Air. Piala AFF mungkin tetap memiliki nilai historis, tetapi tak ada keraguan bahwa ambisi besar Indonesia kini adalah melangkah lebih jauh di pentas sepak bola dunia.

Reporter: Mullah Muhammad Usamah

Warbak (Warung Bako): Tempat Ngopi Pecinta Kopi di Bandung Timur

insightcybermedia, Bandung, 18 Desember 2024 –Di tengah perkembangan pesat kafe-kafe modern yang bertebaran di kota-kota besar, Warbak (Warung Bako) hadir sebagai tempat yang menawarkan pengalaman ngopi berbeda, khususnya bagi para pecinta kopi di Bandung Timur. Warbak bukan sekadar tempat untuk menyeruput kopi, namun juga merupakan ruang yang memadukan budaya kopi lokal dan atmosfer santai dengan beragam hiburan. Bagi mereka yang ingin menikmati secangkir kopi sambil menikmati suasana yang unik, Warbak menawarkan lebih dari sekadar secangkir minuman.
Apa yang membuat Warbak istimewa adalah koneksi langsung antara konsumen dan kualitas kopi yang mereka nikmati. Pemilik Warbak memiliki lahan perkebunan kopi di Bandung Barat, yang memungkinkan kedai ini untuk menyajikan biji kopi pilihan langsung dari sumbernya. Para pengunjung dapat mencicipi berbagai varian kopi, mulai dari kopi robusta hingga arabika, yang dihasilkan dari perkebunan milik sang owner. Biji kopi yang disediakan selalu segar dan baru digiling, memberikan cita rasa yang lebih kaya dan autentik.
Bagi para penggemar kopi yang ingin lebih mendalami proses pembuatan kopi, Warbak juga kerap mengadakan sesi edukasi tentang kopi, dari cara pemilihan biji yang baik hingga teknik penyeduhan yang tepat. Di sini, bukan hanya menikmati kopi, tetapi juga belajar mengenai dunia kopi itu sendiri.
Tak hanya kopi, Warbak juga menjadi destinasi bagi para pencinta tembakau. Berdasarkan namanya, "Warung Bako", kedai ini menyediakan berbagai jenis tembakau lokal yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Bagi mereka yang menyukai cerutu, Warbak juga menyajikan pilihan cerutu premium yang bisa menjadi teman sempurna untuk secangkir kopi atau secangkir teh. Dalam suasana yang nyaman dan akrab, pengunjung dapat bersantai, menikmati kopi atau tembakau sambil berbincang dengan teman-teman.
Penyediaan tembakau lokal di Warbak menjadi daya tarik tersendiri, karena tempat ini merayakan kekayaan produk lokal Indonesia, yang tak hanya terbatas pada kopi tetapi juga tembakau yang sudah dikenal di berbagai daerah.
Warbak bukan hanya tempat untuk ngopi, tetapi juga tempat bersosialisasi dan menikmati hiburan. Kedai ini rutin menggelar live music yang menambah kenyamanan para pengunjung yang ingin menikmati kopi dalam suasana yang lebih hidup. Setiap malam, Warbak menjadi rumah bagi berbagai musisi lokal yang tampil di panggung kecil mereka, menciptakan suasana yang hangat dan menyenangkan.
Selain itu, Warbak juga dikenal sebagai tempat favorit bagi para stand-up comedian. Kedai ini sering mengadakan sesi open mic yang memberikan kesempatan bagi komedian pemula maupun profesional untuk tampil. Bagi para pengunjung yang ingin menikmati malam yang penuh gelak tawa, Warbak adalah tempat yang tepat. Kombinasi antara kopi, tembakau, dan hiburan membuat Warbak menjadi pilihan sempurna bagi mereka yang ingin menikmati malam santai di Bandung Timur.
Bagi mereka yang ingin merasakan suasana ngopi dengan sentuhan lokal yang kental dan menikmati hiburan yang segar, Warbak di Bandung Timur adalah tempat yang patut dikunjungi. Jadi, tunggu apa lagi? Ajak teman-temanmu, datang ke Warbak, dan nikmati pengalaman ngopi yang berbeda.

Reporter: Mullah Muhammad Usamah


Trans Metro Pasundan Sediakan Kursi Merah Khusus untuk Pelanggan Prioritas

insightcybermedia, Bandung, 18 Desember 2024 – Trans Metro Pasundan, layanan transportasi publik di Provinsi Jawa Barat, kini menyediakan fasilitas baru yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi penumpang yang membutuhkan perhatian khusus. Di setiap armada bus, telah disediakan kursi merah yang diperuntukkan khusus bagi pelanggan prioritas, seperti lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.
Kursi merah ini ditempatkan di area yang mudah diakses dan dirancang dengan kenyamanan tinggi, guna memastikan bahwa penumpang dengan kebutuhan khusus dapat menikmati perjalanan dengan lebih aman dan nyaman. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Trans Metro Pasundan untuk memberikan layanan yang inklusif dan memperhatikan kepentingan berbagai lapisan masyarakat.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap penumpang, khususnya yang membutuhkan perhatian lebih, dapat merasakan kenyamanan saat menggunakan layanan Trans Metro Pasundan. Dengan adanya kursi merah ini, kami berharap dapat memberikan kemudahan bagi lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas untuk mendapatkan tempat duduk yang layak dan aman," ungkap Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat dalam acara peluncuran fasilitas ini.
Selain itu, petugas di setiap bus juga dilatih untuk memberikan dukungan kepada pelanggan prioritas yang membutuhkan bantuan lebih, seperti membantu mereka naik ke bus atau memberikan tempat duduk jika diperlukan.
Penyediaan kursi merah ini juga menjadi bagian dari upaya Trans Metro Pasundan dalam mendukung keberagaman dan kesetaraan akses di bidang transportasi umum. Di masa depan, pihak Trans Metro Pasundan berencana untuk terus melakukan evaluasi dan pengembangan fasilitas ini untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi seluruh penumpangnya.

Reporter: Mullah Muhammad Usamah


Dishub Jabar Lakukan Ramp Check Bersama Dishub Kota Bandung, Polrestabes Bandung, dan BPTD Kelas II Jabar di Terminal Leuwipanjang

insightcybermedia, Kota Bandung, 18 Desember 2024 – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat, bersama dengan Dinas Perhubungan Kota Bandung, Polrestabes Bandung, dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Barat, melakukan kegiatan Ramp Check di Terminal Leuwipanjang pada hari ini. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kelaikan kendaraan angkutan umum yang beroperasi di wilayah Bandung, menjelang musim liburan akhir tahun, dengan fokus pada pemeriksaan teknis kendaraan yang meliputi berbagai aspek penting.
Ramp check yang dilaksanakan di Terminal Leuwipanjang ini melibatkan pemeriksaan teknis menyeluruh terhadap kendaraan angkutan umum yang melintas. Pemeriksaan tersebut mencakup beberapa komponen penting, seperti kondisi mesin kendaraan, rem, sistem kelistrikan, hingga komponen vital lainnya seperti ban dan sistem suspensi. Para petugas dari Dishub Jabar, Dishub Kota Bandung, Polrestabes Bandung, dan BPTD Kelas II Jabar melakukan pemeriksaan dengan teliti, untuk memastikan kendaraan dalam kondisi aman dan layak beroperasi.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Asep Dedi, menjelaskan bahwa ramp check ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan keselamatan angkutan umum, terutama menjelang puncak arus mudik dan liburan. "Kami ingin memastikan bahwa setiap kendaraan angkutan umum yang beroperasi memiliki kondisi teknis yang prima, untuk menjamin keselamatan penumpang. Pemeriksaan meliputi semua aspek teknis, mulai dari mesin, rem, ban, hingga lampu kendaraan," ujar Asep.
Selain memastikan kondisi fisik kendaraan, pemeriksaan kelaikan juga bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat kelalaian dalam perawatan kendaraan. Seorang petugas pemeriksa dari Dishub Kota Bandung, Iwan, menyatakan, "Pemeriksaan meliputi berbagai komponen, seperti mesin, ban, hingga kelengkapan surat-surat kendaraan. Kami ingin memastikan tidak ada yang terlewat, karena setiap komponen yang tidak berfungsi dengan baik berpotensi membahayakan keselamatan penumpang."
Bagi kendaraan yang memenuhi standar kelayakan, petugas kemudian melakukan penempelan stiker khusus yang menunjukkan bahwa kendaraan tersebut telah diuji dan dinyatakan laik jalan. Stiker ini menjadi tanda bagi masyarakat bahwa kendaraan yang bersangkutan telah melalui serangkaian pemeriksaan teknis dan dianggap aman untuk beroperasi.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol. Ibrahim, yang turut serta dalam kegiatan ramp check, menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai instansi dalam menjaga keamanan dan keselamatan angkutan umum. "Kami akan terus bekerja sama dengan Dishub dan BPTD untuk memastikan bahwa angkutan umum yang beroperasi di wilayah Bandung aman dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kami juga akan melakukan patroli untuk mengawasi kendaraan yang tidak memenuhi syarat kelaikan," ujar Ibrahim.
Ramp check yang dilakukan hari ini di Terminal Leuwipanjang diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang akan menggunakan angkutan umum selama musim liburan mendatang. Dengan pemeriksaan menyeluruh terhadap kendaraan, serta penempelan stiker laik jalan sebagai tanda kendaraan yang teruji, diharapkan dapat mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap angkutan umum.
Kegiatan ini juga menjadi contoh positif dari kerjasama antara Dishub Jabar, Dishub Kota Bandung, Polrestabes Bandung, dan BPTD Kelas II Jabar dalam menjaga keselamatan transportasi publik di wilayah Bandung. Diharapkan, pemeriksaan rutin dan peningkatan pengawasan kendaraan angkutan umum ini dapat terus dilanjutkan demi terciptanya sistem transportasi yang lebih aman, nyaman, dan terpercaya.

Reporter: Mullah Muhammad Usamah 

Bersyukur Menentramkan Hati

Insightcybermedia, Bandung - Dalam kehidupan yang dijalani oleh setiap manusia, tidak akan pernah lepas dari yang namanya rasa kecewa. Munculnya rasa kecewa ini biasanya berasal dari suatu kenyataan hidup yang di mana seseorang harus merasakan bahwa harapan atau keinginan yang tidak bisa terwujud atau tercapai. Rasa kecewa yang dibiarkan secara terus menerus bisa menjadi penyakit hati, sehingga bisa mengganggu kesehatan jiwa dan pikiran.
Oleh sebab itu, kita sebagai manusia tidak boleh membiarkan rasa kecewa dalam diri kita terlalu lama, sehingga harus mencari cara untuk menghilangkannya. Menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan memang berat dan sulit juga untuk menghilangkannya. Akan tetapi, ada satu cara ampuh untuk menghilangkan rasa kecewa yang ada di dalam diri kita, yaitu dengan bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini.
Dalam Islam, setiap umatnya harus bersyukur atas nikmat yang sudah diberikan oleh Allah SWT. Hal ini bukan tanpa alasan karena dengan bersyukur, seseorang akan merasakan banyak sekali manfaat yang baik untuk kesehatan jiwa dan pikiran. Salah satu manfaat yang akan dirasakan oleh seseorang ketika bersyukur adalah hati dan pikiran menjadi lebih lega, sehingga beban hidup seperti berkurang
Supaya kita semua bisa lebih mudah dalam bersyukur, maka kita perlu mengetahui apa itu bersyukur, pengertian bersyukur dalam Islam dan manfaatnya untuk diri kita. Jadi, simak ulasan ini sampai habis, ya.
"Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah"

Tanda-tanda orang yang bersyukur

1. Mengakui dan menyadari bahwa Allah telah memberinya nikmat
Orang yang bersyukur senantiasa menisbatkan setiap nikmat yang didapatnya kepada Allah Ta'ala. Ia senantiasa menyadari bahwa hanya atas takdir dan rahmat Allah semata lah nikmat tersebut bisa diperoleh. Sedangkan orang yang kufur nikmat senantiasa lupa akan hal ini.

"Dari Ibnu Abbas Radhiallahu'anhuma, ia berkata: Ketika itu hujan turun di masa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam, lalu Nabi bersabda: 'Atas hujan ini, ada manusia yang bersyukur dan ada yang kufur nikmat. Orang yang bersyukur berkata: 'Inilah rahmat Allah'. Orang yang kufur nikmat berkata: 'Oh pantas saja tadi ada tanda begini dan begitu'" (HR. Muslim no.243)

2. Menyebut-nyebut nikmat yang diberikan Allah
Mungkin kebanyakan kita lebih suka dan lebih sering menyebut-nyebut kesulitan yang kita hadapi dan mengeluhkannya kepada orang-orang. "Saya sedang sakit ini.." "Saya baru dapat musibah itu.." "Saya kemarin rugi sekian rupiah..", dll. Namun sesungguhnya orang yang bersyukur itu lebih sering menyebut-nyebut kenikmatan yang Allah berikan. Karena Allah Ta'ala berfirman:

"Dan nikmat yang diberikan oleh Rabbmu, perbanyaklah menyebutnya" (QS. Adh Dhuha: 11)
Namun tentu saja tidak boleh takabbur (sombong) dan 'ujub (merasa kagum atas diri sendiri).

3. Menunjukkan rasa syukur dalam bentuk ketaatan kepada Allah
Sungguh aneh jika ada orang yang mengaku bersyukur, ia menyadari segala yang ia miliki semata-mata atas keluasan rahmat Allah, namun di sisi lain melalaikan perintah Allah dan melanggar larangan-Nya, ia enggan shalat, enggan belajar agama, enggan berzakat, memakan riba, dll. Jauh antara pengakuan dan kenyataan. Allah Ta'ala berfirman:

"Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya" (QS. Al Imran: 123). Maka rasa syukur itu ditunjukkan dengan ketakwaan.

Tips agar menjadi orang yang bersyukur

1. Berterima kasih kepada manusia
Salah cara untuk mensyukuri nikmat Allah adalah dengan berterima kasih kepada manusia yang menjadi perantara sampainya nikmat Allah kepada kita. 

2. Merenungkan nikmat-nikmat Allah
Dalam Al Qur'an sering kali Allah menggugah hati manusia bahwa banyak sekali nikmat yang Ia limpahkan sejak kita datang ke dunia ini, agar kita sadar dan bersyukur kepada Allah. Allah Ta'ala berfirman:

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." (QS. An Nahl: 78)

3. Qana'ah
Senantiasa merasa cukup atas nikmat yang ada pada diri kita membuat kita selalu bersyukur kepada Allah. Sebaliknya, orang yang senantiasa merasa tidak puas, merasa kekurangan, ia merasa Allah tidak pernah memberi kenikmatan kepadanya sedikitpun. 

4. Sujud Syukur
Salah satu cara untuk mengungkapkan rasa syukur ketika mendapat kenikmatan yang begitu besar adalah dengan melakukan sujud syukur.

5. Berdzikir
Berdzikir dan memuji Allah adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah. Ada beberapa dzikir tertentu yang diajarkan oleh Rasulullah khusus mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah.

Penulis: Mutiara Widya Kumala

Rajin Sedekah, Maka Rezeki Lancar

Insightcybermedia, Bandung - Keuntungan sedekah tidak dapat dihitung dengan rumus matematika konvensional. Yusuf Mansur memopulerkan istilah matematika sedekah. Mengacu kepada ajaran Islam bahwa sedekah satu akan dilipatkan menjadi sepuluh, Yusuf Mansur kemudian membuat rumus demikian: sepuluh ribu dikurangi seribu untuk sedekah, hasilnya adalah sembilan belas ribu. Jika dikurangi dua ribu untuk sedekah, hasilnya menjadi dua puluh delapan ribu.

Itulah rumus matematika sedekah, yang merupakan perasan dari sejumlah keterangan dalam Alquran dan hadis. Allah sendiri berulang kali menegaskan bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta. Dalam pandangan awam, harta memang berkurang ketika dipakai untuk sedekah. Tetapi, dalam kaca mata iman tidaklah demikian.

"Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri, dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridaan Allah, dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup, sedangkan kamu sedikit pun tidak akan dirugikan." [QS Al-Baqarah/2: 272].

Perhatikan, ayat di atas menggarisbawahi "harta yang baik" dan "di jalan Allah". Karena, sangat boleh jadi orang melakukan sedekah tetapi dengan harta yang tidak baik. Misalnya, membangun masjid dari praktik korupsi, mendirikan pesantren dari hasil pelacuran, membantu panti asuhan dari bisnis narkoba, dan seterusnya. Tidak sedikit pula orang yang mengeluarkan uang dalam jumlah besar hanya untuk menyukseskan perbuatan atau kegiatan yang tidak baik. Lihatlah para konglomerat yang rela merogoh kocek miliaran rupiah untuk menyelenggarakan pagelaran Miss World, kandidat pemimpin yang mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk membeli suara, tersangka hukum yang memberikan gratifikasi triliunan rupiah untuk menyuap hakim, dan seterusnya.

Harta tidak baik yang digunakan di jalan Allah dan harta baik yang digunakan di jalan setan, keduanya tidak bernilai sedekah di mata Allah. Sedekah harus memenuhi dua kriteria, sebagaimana ditegaskan dalam ayat di atas, yaitu harta baik yang disalurkan di jalan Allah. Itulah harta yang tidak sia-sia, karena Allah akan memberikan ganti secara berlipat ganda.

Janji Allah tidak pernah dusta. Kewajiban orang beriman adalah meyakininya dengan segenap hati. Rasulullah sendiri pernah menginformasikan, "Tiada sehari pun sekalian hamba memasuki suatu pagi, kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satu dari keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya'. Sementara yang lain berkata, 'Ya Allah, berikanlah kebinasaan kepada orang yang menahan hartanya'." [HR Bukhari dan Muslim].

Mengelola harta memang bukan perkara mudah. Harta kerap mendatangkan keberuntungan, tetapi, jika salah menggunakan, harta justru menghasilkan kebuntungan. Karena itu, Islam memberikan panduan lengkap seputar cara mengelola harta agar kepemilikan harta berujung keberuntungan, bukan kebuntungan. Salah satunya adalah lewat ajaran sedekah. Harta yang disedekahkan, itulah harta yang sebenarnya, karena akan kekal sampai di alam baka. Yang berada di tangan tidak lain akan menjadi hak ahli waris.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah pernah bertanya, "Siapakah di antara kamu yang lebih menyukai harta ahli warisnya daripada hartanya sendiri?" Serentak para sahabat menjawab, "Ya Rasulullah, tiada seorang pun dari kami, melainkan hartanya adalah lebih dicintainya." Beliau kemudian bersabda, "Sungguh harta sendiri ialah apa yang telah terdahulu digunakannya, sedangkan harta ahli warisnya adalah segala yang ditinggalkannya (setelah dia mati)." [HR Bukhari dan Muslim].

Hadis di atas, dengan demikian, secara tidak langsung mengingatkan bahwa harta yang ada di tangan kita sebenarnya hanya titipan Allah. Supaya manfaatnya masih dapat dirasakan sampai kita kembali ke akhirat, maka harta itu harus dinafkahkan di jalan kebaikan semasih hidup di dunia. Lebih membahagiakan, balasan Allah bahkan sering tidak harus menunggu di akhirat, tetapi langsung Dia tunaikan ketika kita masih hidup di dunia berupa rezeki yang melimpah.

Rezeki adalah segala pemberian Allah untuk memelihara kehidupan. Dalam hidup, ada dua jenis rezeki yang diberikan Allah kepada manusia, yaitu Rezeki Kasbi (bersifat usaha) dan Rezeki Wahbi (hadiah). Rezeki Kasbi diperoleh lewat usaha dan kerja. Tetapi Rezeki Wahbi datangnya di luar prediksi manusia, kadang malah tidak memerlukan jerih payah. Karena Rezeki Wahbi merupakan wujud sifat rahim Allah, maka orang yang gemar melakukan sedekah sangat berpeluang mendapatkan rezeki jenis terakhir ini. Indah Allah melukiskan dalam Alquran.

"Permisalan (nafkah yang dikeluarkan) orang-orang yang menafkahkan harta di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." [QS Al-Baqarah/2: 261].

Sangat banyak ayat Alquran dan hadis Rasulullah yang mengungkap keuntungan sedekah. Setiap kita berpeluang mendapatkan keuntungan itu sepanjang gemar melakukan sedekah disertai keyakinan mantap terhadap kemurahan Allah. Tidak ada ceritanya kemiskinan karena sedekah. Tidak pula orang membuka pintu permintaan, melainkan Allah membuka untuknya pintu kemiskinan.

Sebab itu, jangan lagi berusaha menotal keuntungan sedekah dengan rumus matematika seperti umumnya kita menotal hasil keuntungan perdagangan atau penjualan barang-barang kita.

Penulis: Mutiara Widya Kumala

Paradoks Jawa Barat: Angka Pengangguran Turun, Masalahnya Masih Berakar


Ekonomi Nyungsep Gegara Corona, PHK Bertambah di Mana-mana

Insightcybermedia, Bandung - Penurunan angka pengangguran di Jawa Barat bisa dibilang menjadi angin segar di tengah perekonomian yang stagnan. Namun, di balik data yang terlihat menggembirakan, ada realitas lain yang tidak bisa diabaikan: sempitnya peluang kerja, ketidaksesuaian pendidikan, serta lonjakan jumlah angkatan kerja yang belum tertampung. Jadi, apakah penurunan ini benar-benar sebuah kemajuan, atau hanya tampak bagus di permukaan tetapi menyisakan masalah mendalam?

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Barat memang mengalami penurunan, dari 7,44% pada tahun 2023 menjadi 6,75% di Agustus 2024. Angka ini tentu layak diapresiasi, tetapi jika kita telusuri lebih jauh, penurunan sebesar 0,69% ini bisa saja bersifat sementara dan belum menyentuh permasalahan utamanya.

Salah satu persoalan utama adalah terbatasnya lapangan kerja. Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat belum diiringi dengan penciptaan pekerjaan yang cukup signifikan. Meski beberapa industri berkembang, sayangnya mereka belum mampu menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah besar, terutama di tengah persaingan global yang semakin ketat. Selain itu, pekerjaan yang tersedia sering kali membutuhkan keterampilan khusus yang belum dikuasai oleh sebagian besar pencari kerja.

Tantangan ini diperparah oleh ketidaksesuaian antara pendidikan dan kebutuhan industri. Banyak lulusan sekolah dan perguruan tinggi di Jawa Barat yang hanya memiliki keterampilan dasar yang kurang relevan dengan dunia kerja saat ini. Fenomena pengangguran terdidik pun tidak terhindarkan, di mana lulusan dengan gelar tinggi justru kesulitan mendapatkan pekerjaan. Hal ini menegaskan bahwa perbaikan sistem pendidikan agar lebih selaras dengan kebutuhan pasar kerja sudah menjadi keharusan.

Di sisi lain, tingginya pertumbuhan angkatan kerja juga menjadi persoalan yang tidak bisa dianggap remeh. Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, Jawa Barat mengalami lonjakan tenaga kerja setiap tahunnya. Sayangnya, lapangan pekerjaan yang tersedia belum mampu mengimbangi pesatnya pertumbuhan ini, sehingga angka pengangguran tetap tinggi.

Faktor lain yang turut berkontribusi adalah daya beli masyarakat yang stagnan. Ketika daya beli rendah, ekonomi lokal ikut lesu dan permintaan tenaga kerja pun terbatas. Akibatnya, dunia usaha enggan merekrut banyak tenaga kerja karena permintaan pasar yang tidak stabil. Situasi ini menciptakan lingkaran yang membuat perekonomian Jawa Barat sulit bergerak maju.

Untuk itu, pemerintah perlu segera mengambil langkah konkret. Mendorong investasi yang fokus pada penciptaan lapangan kerja, memperbaiki sistem pendidikan agar sesuai dengan kebutuhan industri, serta menyediakan program pelatihan keterampilan bagi tenaga kerja adalah beberapa solusi yang bisa diterapkan. Di sisi lain, meningkatkan daya beli masyarakat melalui kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat juga akan membantu memacu pertumbuhan sektor usaha lokal.

Meskipun angka pengangguran turun, bukan berarti persoalan ketenagakerjaan di Jawa Barat sudah selesai. Tantangan seperti terbatasnya peluang kerja, ketidaksesuaian antara pendidikan dan kebutuhan industri, serta tingginya pertumbuhan angkatan kerja harus diselesaikan dengan pendekatan yang menyeluruh dan strategis. Jika tidak, penurunan angka pengangguran ini hanya akan menjadi angka di atas kertas, sementara realitas di lapangan tetap menyisakan persoalan yang nyata.


Penulis: Muhammad Rasyid Faizulhaq


Parkir Lliar Bandung: Satu Langkah, Satu Tarikan Biaya

Waduh, Trotoar di Kota Bandung Jadi Tempat Parkir Liar

Insightcybermedia, Bandung - Jika Anda pernah berjalan atau berkendara di Bandung, pasti memahami keluhan ini: parkir liar ada di mana-mana, seolah muncul setiap 10 meter. Mau belok kiri, ada parkir liar. Mau lurus, tiba-tiba dimintai uang parkir. Fenomena ini bukan lagi masalah kecil—sudah jadi pemandangan sehari-hari yang bikin kesal, terutama karena jelas-jelas melanggar aturan dan merugikan banyak pihak.

Bandung sebenarnya punya payung hukum untuk mengatur parkir, seperti Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 121 Tahun 2022 tentang pengelolaan parkir di luar badan jalan dan Perwal Nomor 66 Tahun 2021 tentang tarif parkir resmi. Sayangnya, aturan ini tampak hanya sekadar tulisan tanpa implementasi yang tegas. Bukannya semakin berkurang, parkir liar justru menjamur bak jamur di musim hujan.

Parkir liar tidak hanya menyulitkan, tetapi juga menyumbang kemacetan. Jalanan yang seharusnya lancar seringkali menyempit karena area parkir yang semaunya sendiri. Tidak jarang, petugas parkir liar ini bahkan terlihat lebih "berkuasa" dibanding aparat berwenang, mematok tarif seenaknya dan tidak jarang melakukan intimidasi jika ditegur. Inilah yang membuat banyak warga merasa jengkel dan tak berdaya.

Yang lebih menyedihkan, parkir liar ini berpotensi melanggar hukum pidana. Berdasarkan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan, pelaku bisa diancam hukuman penjara hingga 9 tahun. Belum lagi, jika perbuatan mereka dianggap tidak menyenangkan, Pasal 335 KUHP pun bisa menjerat dengan ancaman 1 tahun penjara. Tapi kenyataannya, ancaman ini jarang sekali diterapkan, sehingga parkir liar tetap merajalela.

Maraknya parkir liar juga menimbulkan kerugian ekonomi bagi kota Bandung. Pendapatan resmi dari retribusi parkir yang seharusnya masuk ke kas daerah malah bocor ke kantong-kantong oknum tak bertanggung jawab. Uang yang terkumpul dari parkir liar ini tidak bisa dipertanggungjawabkan penggunaannya, sehingga merugikan pembangunan infrastruktur yang seharusnya dibiayai oleh pajak dan retribusi resmi.

Pemerintah Kota Bandung harus segera turun tangan dengan kebijakan yang lebih tegas dan terukur. Razia parkir liar secara rutin perlu dilakukan, bersamaan dengan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya parkir di tempat resmi. Selain itu, petugas parkir resmi harus diberdayakan dengan baik agar masyarakat tidak bingung membedakan mana yang legal dan mana yang liar. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin Bandung akan semakin macet, semrawut, dan tidak nyaman bagi warga maupun wisatawan.

Parkir liar bukan hanya masalah sepele, tetapi penyakit kota yang butuh solusi serius. Satu parkir liar tiap 10 meter mungkin terdengar seperti keluhan emosional, tetapi faktanya, itulah realita yang harus kita hadapi setiap hari. Jika pemerintah tidak bergerak cepat, Bandung bisa kehilangan pesonanya sebagai kota wisata dan berubah menjadi kota "tarikan biaya parkir" yang bikin jengkel semua orang.


Reporter: Muhammad Rasyid Faizulhaq


Keamanan Bandung Menjelang Akhir Tahun: Waspada, Jangan Sampai Jadi Korban

Menjelang akhir tahun, Kota Bandung selalu dipadati oleh wisatawan dan aktivitas masyarakat yang meningkat pesat. Perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 membawa euforia tersendiri, tetapi juga membawa potensi gangguan keamanan yang tidak boleh diabaikan. Langkah antisipatif seperti pemantauan dengan CCTV, drone, serta pendirian pos pengamanan memang patut diapresiasi. Namun, apakah ini cukup untuk menekan angka kriminalitas di Bandung yang masih tinggi?

Insightcybermedia, Bandung - Masalah keamanan di Bandung, terutama kasus pencurian, masih menjadi momok yang sering menghantui masyarakat. Dari pencurian motor hingga copet di tempat-tempat keramaian, kasus seperti ini seolah menjadi “tradisi tahunan” yang selalu meningkat di musim liburan. Sayangnya, penyelesaian kasus ini kerap menemui jalan buntu. Banyak laporan masyarakat yang hanya berakhir sebagai catatan di kantor polisi, tanpa tindak lanjut yang jelas.

Pos-pos pengamanan yang didirikan memang menjadi solusi cepat untuk mengontrol situasi, tapi bagaimana dengan tindakan preventif yang seharusnya lebih efektif? Kehadiran polisi di titik-titik strategis sangat membantu, tetapi pengawasan ini harus benar-benar serius, bukan sekadar formalitas. Polisi perlu memastikan pos keamanan tidak hanya berdiri, tapi juga aktif menangani potensi kejahatan di lapangan secara real-time.

Selain itu, pemanfaatan teknologi seperti CCTV dan drone harus benar-benar dimaksimalkan. Pemantauan digital ini bisa menjadi senjata ampuh jika digunakan secara konsisten untuk menindak pelaku kejahatan. Namun, teknologi canggih saja tidak cukup jika tidak diikuti dengan kesiapan aparat dalam merespons laporan warga. Jangan sampai masyarakat hanya dijanjikan keamanan, tetapi ketika masalah datang, penanganan justru terkesan lamban.

Kepadatan akhir tahun juga menambah risiko lainnya seperti kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Masyarakat Bandung tentu sudah akrab dengan kemacetan parah di kawasan wisata dan pusat perbelanjaan, terutama menjelang tahun baru. Dalam situasi seperti ini, kejahatan seperti pencopetan dan jambret semakin subur karena lemahnya pengawasan dan kondisi jalanan yang semrawut. Lagi-lagi, penegakan hukum yang kurang tegas membuat pelaku kriminal semakin berani.

Penting bagi kepolisian dan pemerintah kota untuk bekerja sama lebih ketat dalam menekan angka kejahatan di Bandung. Selain patroli yang lebih intensif, kepolisian juga harus meningkatkan transparansi dalam penyelesaian kasus, sehingga masyarakat percaya bahwa laporan mereka benar-benar ditindaklanjuti. Masyarakat pun diharapkan ikut berpartisipasi aktif dalam menjaga keamanan lingkungan sekitar, terutama di titik-titik rawan kejahatan.

Keamanan Bandung menjelang akhir tahun adalah tanggung jawab bersama, tetapi peran utama tetap ada pada aparat kepolisian dan pemerintah. Jangan sampai Bandung yang seharusnya menjadi kota tujuan liburan malah dipenuhi cerita pencurian dan tindak kriminal. Langkah antisipasi yang sudah ada harus diiringi dengan penanganan serius, supaya masyarakat dan wisatawan bisa merayakan akhir tahun dengan aman dan nyaman, tanpa rasa was-was.

Repoerter: Muhammad Rasyid Faizulhaq


© all rights reserved
made with by templateszoo