Potret Keluarga di Akhir Zaman

Menolak Tua dan "Tua" Sebelum Waktunya

Salah satu di antara potret keluarga pada zaman fitnah, akan dijumpai banyak orang tua yang me- reka memiliki gaya sebagaimana anak muda. Ada juga anggota keluarga yang umurnya masih bello, tetapi mereka telah menjadi dewasa melebihi dari umurnya. Ini sudah diprediksikan oleh Rasulullah, beliau mengatakan, "Pada akhir zaman nanti akan muncul suatu kaum yang bersemir dengan warna hitom seperti tembolok merpati. Mereka itu tidak akan mencium bau surga." (HR. Abu Daud)

Mereka menolak & menghilangkan tanda masa tuanya dengan adanya uban, dan merubah -nya menjadi hitam. Di akhir zaman akan banyak manusia yang mereka tak mau terlihat tua, mencoba untuk melawan seleksi alam. Dengan berbagai upaya seperti membeli kosmetik, melakukan operasi, supaya umur mereka yong bertambah tua mampu melawan seleksi alam dengan harapan menjadi bertambah muda.

Mereka dipuji habis-habisan ketika mereka memiliki umur tuo tapi terlihat muda. Ketika tepuk tangan selalu mengarah kepada orang semacam ini, mereka akan berlomba untuk tidak mau kalah dengan anak muda. Ingin terlihat muda dengan berbagai macam tujuan, misalnya supaya bisa berzina dan bisa diterima di kalangan anak-anak muda, intinya mereka mencoba untuk melawan seleksi alam.

Di sisi lain akan dijumpai anak-anak belia yang lebih tua dari usianya, pikirannya sebagaimana orang dewasa. Karena banyaknya informasi dan syahwat menjarah pada kehidupan manusia menjadikan mereka tuo sebelum masanya. Dalam masalah biologisnya, akhirnya banyak anak usia 18 tahun sudah mengalami siklus bulanan yang normalnya itu di dapatkan pada usia 12 tahun.

Dalam masalah pikiran, ketika sudah begitu lengket dengan sebuah lagu, lagunya bukan lagu anak-anak, tapi lagu cinta yang sebenarnya mereka tidak paham. Bisa jadi sudah paham karena sudah terlalu terjajah dengan pemikiran syahwat yang sudah ada pada kehidupan mereka. Sehingga banyak kasus yang membuat orang tua kaget dengan fenomeno pacaran yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Banyaknya Dayyuts dan Hilangnya Ghayyur

Di akhir zaman, akan dijumpai seorang laki-laki sebagai ke- pala keluarga, tetapi mereka menjadi dayyuts pada amanah yang Allah bebankan kepada mereka. Banyak seorang suami atau ayah yang mereka belum tentu memiliki sifat ghayyur. Laki-laki yang dayyuts membiar- kan kemaksiatan terjadi pada keluarganya, kalau kemaksiatan sudah terjadi dan menimpa keluarganya, kepala keluarga/suami/ayah tidak peduli bagaimana biduk rumah tangga berjalan sesual track Kitabullah & Sunnah, maka rumah tangganya akan menjadi rusak berantakan.

Bisa jadi fisik mereka kuat, pendidikan mereka sangat tinggi, circle relasinya begitu luas, tetapi mereka abai terhadap keluarganya tidak bisa mengarahkan keluarganya, tidak bisa menjaga keluarganya dari segala kebocoran penyimpangan dosa dan kemaksiatan. Maka semua yang telah didapatkan tentang dunianya tidak menjamin seseorang itu menjadi seorang penjaga yang baik ketika mereka berdiri di hadapan keluarga kalau sudah tersusupi dengan dayyuts, karena sesungguhnya dayyuts adalah virus yang melemahkan seorang laki-laki.

Para ulama menyebutkan, zina akan terjadi karena mereka meremehkan shalat, Amar Ma'ruf Nahi Munkar yang lemah, perempuan sudah kehilangan kontrol dan rasa malu pada dirinya, dan banyak laki-laki ketika menjadi kepala keluarga mereka membiarkan putra/putri mereka bersama dengan lawan jenisnya pada usia yang biologisnya sedang membara, mereka lebih memilih diam yang otomatis akan menjadi bom waktu yang akan meledak pada saat yang tidak terduga.

Di akhir zaman akan banyak pernikahan yang di dahului dengan perzinahan, sehingga anaknya dinisbatkan hanya secara biologis bukan secara nasab. Ada pula ketika seorang perempuan yang telah bersuami tetapi dekat dengan laki-laki lain, bebas berinteraksi dengan laki-laki asing. Itu semua bisa terjadi karena lemahnya penjagaan laki-laki tidak memiliki sifat ghayyur dalam kehidupan keluarga.

Ghayyur hilang karena setan dari kalangan manusia akan memotret ghayyur diserupakan dengan hal yang menyeramkan. Ketika seorang ayah ingin menjaga anak dengan penjagaan terbaik supaya tidak diterkam serigala, datanglah wali wali setan dari kalangan manusia, mereka membuat narasi memberitahukan tipe laki-laki yang kaku, melampaui batas, dan radikal menjaga keluarganya.

Laki-laki yang aslinya mereka memiliki sifat ghayyur, cem- buru untuk menjaga keluarga nya karena Allah, karena tekanan narasi dan informasi yang begitu kuat tentang laki-laki :. yang mempunyai sifat cemburu, akhirnya satu persatu dari mereka akan rela melepaskan sifat ghayyur yang dimiliki, membiarkan keluarganya tidak terjaga, dan mereka secara 'ikhlas' untuk menjadi seorang laki-laki yang dayyuts.

Rasulullah bersabda, "Tidak akan terjadi hari kiamat sampai laki-laki mendatangi perempuan dan menzinahinya di pinggir jalan. Itu yang menjadikan banyak anak dilahirkan secara biologis, tetapi tidak memiliki nasab. Anak itu bukan disebut sebagai anak zina, tapi disebut anak biologis. Penyebutan itu menghilangkan buruknya perbuatan sampai terjadinya hal itu pada kehidupan keluarga.

Maka hati-hati ketika memiliki anak perempuan, karena anak perempuan adalah hijab antara orang tua dengan Neraka, itu berarti harganya lebih mahal daripada harta yang kita miliki. Sebanyak apapun harta kita, setinggi apapun pendidikan kita, tetapi kalau mendapati anak kita sampai berzina, semua menjadi tidak berharga di sisi Allah ketika sikap lalai terjangkit dengan penyakit dayyuts:

 

  • Perempuan Bekerja Membantu Suami

Di akhir zaman, akan dijumpai banyak perempuan yang bekerja untuk membantu suami. Jika kondisinya memang membutuhkan, maka itu diperbolehkan dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi, tidak ikhtilat, tidak haram, tidak meninggalkan kewajibannya. Pekerjaan istri untuk membantu suaminya adalah mubah walaupun memang tidak disarankan.

Tapi pada akhir zaman banyak perempuan yang keluar rumah untuk bekerja membantu suami bukan karena membutuhkan, tapi mereka belum memiliki rasa qana'ah, dan akhirnya mereka menyebar dimana-mana. Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah berkata, "Sesungguhnya nanti akhir zaman akan banyak perempuan yang membantu suami mereka."

Terkadang di dalamnya ada perubahan niat, yang niat asalnya untuk membantu suomi, tetapi seiring berjalannya waktu akan berubah niat tersebut. Maka akan muncul perempuon yong mendominasi kehidupan keluarga, lalu mengarahkan keluarganya. Karena ketika perempuan sudah banyak yang keluar rumah tanpa mendapatkan bimbingan dari Allah, yang akan terjadi adalah banyak laki-laki pada zaman itu kehilangan rasa qawwam dalam kehidupan rumah tangga.

Qawwam adalah sikap seorang laki-laki dalam mengarahkan & mengendalikan biduk rumah tangga- nya sesuai dengan visi & misi yang telah dimiliki, mencakup batasan & roadmap kehidupan keluarga- nya. Dan perempuan tidak ditakdirkan untuk menjadi pemimpin, tapi perempuan ditakdirkan untuk melahirkan pemimpin, artinya fitrah perempuan ada di dalam rumah mengikuti perkataan suaminya.

Dalam berbagai kandisi, banyak perempuan menggenggam uang, ternyata takdir itu memberikan kepadanya harta yang dimiliki lebih banyak dari harta suaminya. Maka konsekuensi yang terjadi adalah banyak perempuan yang menjadi kepala rumah tangga, seakan suami-istri bertukar peran dalam rumah tangga, istri menjadi pemimpin dan suami tidak bisa menentang apa yang diinginkan oleh istrinya.

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah mengatakan, "Bencana akan ter- jadi ketika harta didapatkan dari peperangan, berputar pada orang kaya saja, amanah dilalaikan, zakat kehilangan eksistensi, akan terjadi laki-laki mentaati istrinya & durhaka kepada ibunya." Ketika suami mentaati istrinya, keberkahan rumah tangga akan hilang karena tidak sesuai aturan yang ditetapkan oleh Allah.

Pesan untuk laki-laki, jangan pernah mendapatkan seorang perempuan yang kamu berikan ketaatan kepadanya, tapi dengan itu kamu mengorbankan birrul walidain kepada ibumu.

  • Anak yang Hambar Interaksi dengan Orang Tuanya

Rasullah melanjutkan, "Akan didapati anak-anak yang mereka miliki akan lebih akrab dengan temannya, tetapi hambar pada orang tuanya." Itu akan terjadi pada keluarga di akhir zaman kecuali keluarga yang mendapatkan rahmat. Ketika orang tua tidak sesuai dengan Kitabullah & Sunnah, yang terjadi adalah ba- nyak suami mentaati istri, día durhaka kepada ibunya, dan menjadikan anak lebih akrab dengan temannya daripada dengan orang tuanya.

Akan terjadi fenomena ketika anak bercerita sesuatu hal secara detall kepada sahabat- nya, tetapi orang tuanya tidak pernah mendapatkan sebuah pertimbangan apa yang terjadi pada kehidupan anaknya. Anak cenderung diam dan tidak mau bercerita ketika bersama orang tuanya. Itu terjadi karena hilangnya sikap birrul walidain, menjadikan mereka selalu berpikir bahwa orang tuanya ketika diceritakan tidak akan paham dengan apapun yang diceritakan.

Anak yang lebih banyak bercerita dengan temannya, dan tidak menyampaikan pada orang tuanya, maka mereka akan rugi ketika orang tuanya telah meninggal dunia. Maka bukalah pembicaraan, mungkin memang punya kenangan yang tidak baik dengan orang tua, tapi ingat, tidak ada manusia yang sempurna. Apakah layak kita menghukum orang tua sendiri dengan tidak pernah mengajaknya bicara? Padahal sudah datang ilmu dan hujjah kebenarannya kepada kita.

  • Akrab dengan Musik dan Khamr

Di akhir zaman, akan dijumpai keluarga-keluarga yang akrab dengan suara lagu/alat musik dibanding dengan suara lantunan Al-Qur'an. Sampai ada keluarga-keluarga yang mempercayai bahwa memperdengarkan suara musik kepada anak yang dikandung itu akan lebih mencerdaskan. Ketika musik sudah dihalalkan, akhirnya kehidupan di akhir zaman tidak akan pernah jauh dari dentuman alat-alat musik.

Minuman yang mendominasi pada masyarakat adalah minu -man khamr yang namanya beraneka ragam, yang menjadikan akal tertutup ketika meminumnya, itu akan menjadi se buah hal biasa. Khamr betul-betul menjamur, khamr bukan hanya berbentuk minuman, tapi apapun yong dapat menutupi kesadaran di- sebut dengan khamr dan mukhadhirat, narkoba pun termasuk dari turunan khamr.

  • Banyak Literasi Bersumber dari Al-Mutsnah

Rasulullah menyampaikan, "Ketahuilah bahwa tanda-tanda kiamat adalah akan dibacakan Al- Mutsnah, kemudian tidak ada satupun orang yang mampu melarang ketika Al-Mutsnah tersebut dibacakan." Al-Mutsnah adalah kitab-kitab yang ditulis bukan bersumber dari Al-Qur'an, contohnya seperti komik dan novel fiktif, dil itu akan banyak dijadikan sebagai literasi oleh masyarakat, sehingga pembicaraan manusia di antara keluarga adalah tentang Al-Mutsnah tersebut.

Maka hati-hati dalam memilih literasi untuk anak, jangan sampai memfasilitasi mereka dengan hal yang jauh dari Kitabullah & Sunnah. Memang berat kehidupan di akhir zaman, tapi lebih baik merasakan beratnya supaya menggugurkan dosa kita. Daripada kita merasa ringan dengan tidak mau mendengar berita-berita dari Rasulullah, yang tanpa kita sadari ketenangan itu harus dibayar mahal dengan konsekuensi hukum yang kita jumpai dalam kehidupan kita kelak di akhirat.

  • Memutus Tali Silaturrahmi

Di akhir zaman, akan dijumpai banyak orang yang memutus tali silaturahmi. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya menjelang kiamat, banyak orang memutus tali silaturrahmi." Antar anggota keluarga saling bermusuhan, kegiatan silaturrahmi dilakukan secara normatif, tapi sejatinya tidak pernah terjalin silaturrahmi di antara mereka, walaupun telah dipersaudarakan oleh Allah dalam ikatan kekerabatan dan nasab

Ada pula hubungan dengan tetangga yang menjadi buruk, yang akhirnya individu akon berpikir sendiri. Buruknya hubungan dengan tetangga men- jadikan kita tak tahu apa yang terjadi dengan tetangga kita. Bahkan mereka tidak tahu kalau tetangganya meninggal dunia, tidak kenal siapa tetangganya, karena orang berpikir secara individualistis, sehingga mereka tidak berpikir bagaimana keluarganya memiliki nilai berwasiat yang baik dengan tetangganya.

Padahal Rasulullah diberikan wasiat oleh malaikat Jibril untuk memuliakan tetangga, sampai beliau menyangka bahwa tetangganya adalah ahli warisnya. Tapi sekarang kultur tersebut sudah hilang. meski pada beberapa pedesaan kultur ini masih terjaga, meski memang ada kekurangannya, tapi setidaknya mereka belum terkena fitnah. Tetapi dalam masyarakat perkotaan, dalam hidup bertetangga akan dijumpai pusaran fitnah yang telah dikabarkan oleh Rasulullah.

  • Keroposnya Kehidupan di Akhir Zaman

Salah satu potret yang terjadi pada keluarga di akhir zaman yaitu bagaimana keroposnya kehidupan tentang agamanya yang menyebabkan potret-potret anak yang lahir di keluarga itu tidak paham tentong Rabbnya, Nabi dan para sahabatnya. Karena orang tuanya yang diberikan amanah, mereka juga terkena sebuah penyakit kebodohan ketika mereka berumah tangga, sehingga mereka juga tidak mengerti apa yang harus diajarkan kepada anak-anak mereka.

Ibarat penyakit, telah terjadi komplikasi yang sangat luar biasa dan sulit disembuhkan, kecuali mereka yang mendapatkon rahmat. Sembari kita mawas diri dan miris kepada diri kita, apakah itu semua kita dapatkan dalam kehidupan keluarga kita? Kita sendiri yang harus meraba kembali. Salah satu fungsi ilmu adalah mengevalusi kesalahan, terutama diri kito, bukan untuk memvonis orang lain.

Perjalanan manusia sejatinya tidak akan pernah lepas dari berbagai macam fitnah dan ujian. Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh para sahabat, "Sesungguhnya tidak ada yang tersisa pada kehidupan di dunia kecuali kamu akan menjumpai banyaknya fitnah dan ujian." Fitnah dan ujian inilah yang terkadang menjadikan kita terurai dari seluruh pusaran dan tali kebaikan pada kehidupan. X

Ada yang mendapatkan ujian pada wanita, rusaklah keluarganya. Ada yang men- dopot takdir buruk, maka berkurang keberkahan dalam diri & keluarganya terkadang tidak terduga karena sejatinya kehidupan ini akan terus mempertemukan kita dengan berbagai macam hal yang tidak terduga. Terkadang juga tidak sesuai dengan ekspektasi dan rencana yang kita miliki pada pandangan kehidupan kita.

Ketika memahami bahwa salah satu fitrah kehidupan orang yang beriman memang diuji oleh Allah dengan 'penjara', setidaknya kita mencari celah kemudahan pada kehidupan di dunia ini, supaya membawa kebaikan untuk diri dan keluarga yang kita cintai. Karena sesungguhnya kesuliton yong ada di hadapan kita bisa dihilangkan ketika kita berdoa dengan doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah.

  • Doa Perlindungan dari Bencana

Ada salah satu doa yang begitu agung, doa ini berujung pada sebuah kelapangan, kebahagiaan, dan kemudahan dalam kehidupan kita. Supaya kita tidak menjadi hinaan mereka yang dengki kepada Islam dan kebenaran. Doa yang diajarkan oleh Rasulullah adalah: "Allahumma inni a'udzubika min jahdil bala' wa dorgis syaga wa su'il qadha' wa a'udzubika min syamatil 'a'da" Artinya: "Ya Allah, sesungguh- nya aku berlindung kepada-Mu dari susahnya bala' (bencana), tertimpa kesengsaraan, keburukan qadha' (takdir), dan kegembiraan para musuh."

Tidak ada yang ingin mendapat kerasnya ujian, tidak ada yang ingin mendapat kesengsaraan, tidak pula ingin mendapat takdir buruk akibat perbuatan kita. Tapi kita memohon perlindungan kepada Allah supaya perbuatan buruk yang kita lakukan tidak mempertemukan kita kepada segala takdir buruk. Kita juga tidak ingin menjadi bullyan orang-orang yang mendengki kepada kebenaran, dan sesungguhnya keberuntungan itu ketika kita dihindarkan dari perkara tersebut.

 

Pic source: bimbinganislam.com

 

Kayla Mumtaz Farhanah

Insight Cyber Media

Kaylakay.2727@gmail.com

@kaylafarhanah

 

Sent from Mail for Windows

 

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo