Tradisi Masyarakat Desa: Mendata Amplop dan Hadiah Pernikahan


Kalian yang tinggal di desa pasti sudah tau dong jika setelah resepsi dan bongkar-bongkar amplop akan ada 1 buku khusus untuk mencatat nominal amplop seseorang. 

Entah amplop untuk orang tua atau amplop untuk manten juga sama, akan dicatat dalam 1 buku. Tujuannya sih agar mengerti total uang amplop dan siapa saja yang memberi. Selain itu, juga berguna untuk tamu undangan yang kelak akan menikah akan diberikan uang amplopan dengan nominal yang sama bahkan lebih. 

Misal : Lala,anggota KKN 01 Rp.150.000. Nah tentu itu teman si pengantin ketika waktu kuliah. Kelak jika si Lala menikah, akan diberi sumbangan amplop sebesar Rp.150.000

Kadang ketika akan pergi ke pernikahan, akan dibuka buku tersebut dan melihat berapa nominal uang yang disumbangkan waktu itu. Takut terlalu kecil atau takut tidak sesuai, makannya harus membuka buku.
Tak hanya itu saja, terkadang nama-nama pada buku catatan akan disesuaikan dengan buku tamu, tujuannya apabila ada tamu undangan yang nitip dan namanya belum tertulis kan kasihan. 

Karena nih konsep pernikahan setelah ku amati, walau orang lain nitip undangan dan memberikan amplop, dia juga harus di tulis di buku tamu. Tujuannya agar mendapatkan kartu souvenir dan bisa ditukarkan dengan souvenir. 

Nama : Fahmi Firmansyah
Instansi : Peneliti Insight
Email : fahmifirmansyah343@gmail.com
Instagram : @fahmifrmsyh
pexel.com/Ba Tik

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo