Perjanjian Hudaibiyah dan Strategi Politik Rasulullah SAW


Pada saat itu kondisi psikis Kaum Muslimin sangat tertekan. Mereka tidak percaya bahwa pemimpin mereka yang sangat cerdas mau menerima perjanjian itu begitu saja. Bahkan Umar bin Khattab sempat memprotes secara halus tentang isi perjanjian ini. Bahkan ketika Nabi Muhammad SAW memerintahkan Kaum Muslimin untuk menyembelih hewan kurban yang telah mereka siapkan sebagai tanda berakhirnya ibadah Haji, tidak ada satupun yang melaksanakannya karena rasa heran lebih menguasai pikiran mereka. Kalaulah bukan karena usul Ummu Salamah, istri Nabi Muhammad SAW, mungkin mereka akan tetap terpaku dalam keadaan seperti itu.

Namun ternyata Nabi Muhammad SAW mempunyai pandangan yang orang lain tidak mampu menangkapnya. Dan hal ini tidak pernah beliau beritahukan kepada sahabat-sahabat beliau, bahkan kepada Abu Bakar dan Umar. Ini beliau lakukan demi menjaga rahasia strategi beliau. Maka beliau membiarkan para sahabat dan Kaum Muslimin dalam keadaan seperti itu. Ternyata, setelah kemenangan Islam terjadi.

Maka dengan keuntungan yang didapat dari Perjanjian Hudaibiyah itu, Nabi Muhammad berusaha mengukuhkan status Madinah dengan cara mengurus berbagai urusan kepada pemimpin negara- negara tetangga, diantaranya Mesir, Persia, Romawi, Habasyah (Ethiopia), dan lain- lain. Selain itu beliau juga menyebar pendakwah untuk menyebarkan Agama Islam.

Kemudian dengan dijaminnya Quraisy tidak akan memusuhi Kaum Muslimin, maka Kaum Muslimin bisa dengan leluasa menghukum Kaum Yahudi Khaibar yang telah mendalangi penyerangan terhadap Kaum Muslim Madinah dalam Perang Ahzab/ Khandaq. Ini yang beliau lakukan sehingga Kaum Yahudi pun di kemudian hari tidak berani lagi mengganggu Madinah. Demikian juga dengan dibolehkannya umat Islam melakukan ibadah haji, merupakan suatu pengakuan dari mereka bahwa Islam adalah agama yang sah diakui diantara agama-agama di jazirah Arab.

Berkat perjanjian Hudaibiyah ini, maka pada tahun yang telah ditentukan (satu tahun kemudian), obsesi umat Islam menjadi kenyataan. Di Mekah banyak orang yang membuka pintu hatinya untuk menerima ajakan orang-orang Islam betapapun kondisi mereka dalam pengawasan pemerintah Quraisy Masuknya Muhammad ke Mekah merupakan langkah yang mempunyai makna strategis bagi terjalinnya hubungan Muhammad dengan berbagai suku.

Ibadah haji kali ini telah membuka peluang bagi orang-orang Islam untuk mengadakan dialog dengan mayoritas warga Mekah dan warga suku-suku yang lain dengan melancarkan dakwah kepada mereka untuk memeluk agama Islam. Semua itu dapat dilakukan dengan mulus tanpa ancaman yang berarti, bahkan sekalipun dari pihak-pihak yang tidak mau menerima ajakan Muhammad. Tak ada lagi keberanian melakukan ancaman terhadap orang-orang Islam secara terang-terangan dan biadab sebagaimana masa-masa yang silam.

Demikian halnya dengan adanya gencatan senjata, maka Muhammad dengan leluasa menjalin komunikasi dengan penguasa penguasa diluar jazirah Arab. Muhammad menulis surat yang dikirim kepada raja-raja dan penguasa diluar semenanjung Arab yang isinya berupa ajakan untuk bergabung dalam satu ajaran. Muhammad mengutus kurir yang ditugaskan untuk menyampaikan suratnya pada Heraklius, Kisra, Muqauqis, Najasyi (Negus) di Abisinia, kepada Haris al-Ghassani dan kepada penguasa Kisra di Yaman. Demikian juga surat dikirim kepada penguasa Basrah di Suriah. Isi surat itu adalah ajakan untuk memeluk agama Islam.16 Muhammad mengetahui daerah Basrah pada masa Romawi selalu mengalami penderitaan. Dan secara khusus Muhammad menggugah keadilan dan melepaskan manusia dari kesewenang-wenangan yang terjadi dalam kehidupan mereka.

Perjanjian Hudaibiyah merupakan titik awal kemenangan umat Islam dalam melakukan diplomasi dengan pihak Quraisy. Meski disangsikan oleh para sahabat Muhammad kokoh dalam pendiriannya karena baginya kemenangan yang hakiki bukan pada waktu terjadinya perjanjian. Kemenangan yang sebenarnya adalah pasca terjadinya perjanjian. Ini berarti Muhammad merupakan pemimpin yang mempunyai pandangan kedepan, yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi di kemudian hari.

Oleh : Faishal Fadhilah

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo