"Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah, khususnya Presiden Jokowi yang telah memenuhi aspirasi Muhammadiyah terkait penambahan libur Idul Adha 28 Juni 2023," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti kepada wartawan, Selasa (20/6/2023).
Oleh karena ada perbedaan waktu Idul Adha, Muhammadiyah sebelumnya mengusulkan agar libur ditambah dua hari. Untuk diketahui, pemerintah menetapkan Idul Adha jatuh pada 29 Juni. Adapun Muhammadiyah menetapkan Idul Adha jatuh pada 28 Juni.
Menurut Mu'ti, pemerintah telah mengakomodasi aspirasi warga dengan penambahan libur Idul Adha tersebut. Mu'ti juga mengimbau warga Muhammadiyah agar pembagian hewan kurban dilaksanakan pada 29 Juni.
"Penambahan tersebut menunjukkan komitmen Pemerintah terhadap Konstitusi terutama dalam menjamin kemerdekaan warga negara untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinannya. Dengan tambahan hari libur, umat Islam dapat melaksanakan ibadah salat Idul Adha dengan aman, tenang, dan damai," ujar Mu'ti.
Sebelumnya, pemerintah telah mengungkap pertimbangan di balik keputusan menetapkan cuti bersama Idul Adha selama dua hari sehingga terjadi libur panjang dari Rabu hingga Minggu.
"Pertimbangannya karena libur sekolah nasional dan dalam rangka peningkatan perekonomian UMKM dan pariwisata juga quality time with family," kata Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, kepada wartawan, Selasa (20/6).
Keputusan cuti bersama itu diteken oleh tiga menteri, yakni Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas, dan Menaker Ida Fauziyah,
Dalam SKB tiga menteri itu, tertulis libur Idul Adha 1444 Hijriah jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023. Selanjutnya, ada dua hari cuti bersama yang ditetapkan pemerintah, yakni pada Rabu, 28 Juni 2023, dan Jumat, 30 Juni 2023.
"Cuti bersama benar 28 Juni dan 30 Juni, Idul Adha 29 Juni," kata Afriansyah Noor.
Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar