Kisah Dibalik Taman Maluku Bandung



Taman Maluku kota bandung merupakan taman kota yang sudah di revitalisasikan. Taman ini juga merupakan salah satu tempat destinasi wisata yang dapat dikunjungi oleh warga local ( bandung ) atau wisatawan untuk istirahat menghilangkan penat di akhir pecan.
Banyak sekali masyarakat mulai dari anak-anak hingga lansia yang menghabiskan waktu di tama Maluku. Taman ini terletak di Jalan Citarum, Bandung Wetan, Jawa Barat. Lebih tepatnya berjarak 3km dari alun-alun kota bandung. Tempatnya yang strategis yang berada dipusat kota menjadi pilihan yang pas untuk bersantai.
Suasanya yang teduh, dan pepohonan yang rimbun membuat taman Maluku ini sejuk. Selain itu juga  Di taman ini tersedia mushola, toilet umum, tempat cuci tangan dan taman bermain anak-anak. Yang menjadi daya tarik pengunjung ialah adanya patung besar menyerupai pastor yang memiliki kesan yang cukup unik.
Taman ini terkenal dengan patung pastir bernama henricus Christiaan Verbraak yang berkebangsaan Belanda yang lahir pada 28 Maret 1835. Ia mengawali tugasnya di Indonesia, yang tepatnya di daerah padang pada tahun 1872, dan kemudian ia diutus atau dinas ke wilayah Aceh. Dan ia menetap disana dari 29 juni 1984 hingga 23 mei 1907.
pastor ini dikenal dengan perannya yang sangat penting bagi pemerintah Belanda untuk menyebarkan ajarannya. Karena atas jasa pengabdiaanya yang telah ia salurkankan untuk Negara, demi mengenang jasa pastor Verbraak, lembaga the dutch east indian army mendirikan patung pastor verbraak di bandung pada 27 januari 1922. Dirancang oleh seniman belanda GJW Rueb dan dipasang slaah satu sudut utara taman Maluku. Lebih tepat letaknya di jalan seram, yang mana di sebalh kirinya merupakan komlpleks gedung militer milik kodam III Siliwangi.
Namun, dengan adanya patung pastor Henricus Christiaan Verbraak ini banyak sekali kabar terdengar bahwa kehadiran patung tersebut berkaitan dengan peristiwa kecelakaan tragis pastor di bandung. Sayangnya, kabar tersebut hanya isapan jempol belaka alias tidak benar.
Seiring berkembangnya zaman, nuansa mistis dan seram pad ataman Maluku ini perlaha hilang. Justru, taman unu semakin sering dikunjungi oleh para wisatawan dari berbagai kota.

Hafadlah Triananda
Insitute of Guide Light

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo