Jangan Biarkan Ramadhan Berakhir Sia-sia

Tanda akhir dari ramadhan sudah mulai terlihat. Shaf-shaf masjid kian berkurang. Hanya orang-orang yang istiqomah saja yang tetap berdiri disetiap malam untuk bertarawih secara jamaah. Tak sana seperti malam pertama ramadhan, dimana orang-orang penuh semangat dan cerita memasuki masjid dan duduk di shaf masing-masing. Memang seperti itulah tradisinya.


Bahkan di sepuluh hari terkahir orang-orang lebih banyak memenuhi pusat perbelanjaan dari pada masjid. Ramadhan ini seperti kompetisi, maka sepeuluh hari terkahir adalah babak finalnya. Hanya mereka yang bersungguh-sunguh saja yang akan lolos.

 

Seharusnya sebelum ramadhan ini benar-benar pergi, kita harus menyelesaikan target yang sudah dibuat. Seperti mengkhatamkan Al-Qur'an, memperbanyak sedekah dan melakukan kebaikan-kebaikan lainnya. Dalam sebuah hadits di jelaskan, seperti apa Rasulullah begitu sungguh-sungguh dalam menghidupkan sepuluh malam terakhir ramadhan. Sebagaimana dijelaskan oleh Ummul Mu'minin Aisyah r.a "Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya." (HR. Muslim).

 

Kesungguhan Rasulullah dalam beribadah ini, dapat kita ambil pembelajarannya dan kita uraikan dalam beberapa faktor yang membuat Rasulullah dan para sahabat begitu bersungguh-sungguh dalam menghidupkan akhir ramadhan.

Pertama, 10 malam terakhir adalah malam yang amat di cintai oleh Rasulullah. Kedua, kerinduan akan mulia serta indahnya malam lailatul qadar dengan segala bentuk kemuliaannya yang telah di jamjikan. Ketiga, Rasulullah memberikan contoh agar kita tidak terlena akan sibuknya mempersiapkan hari raya sampai melalaikan kemuliaan akhir ramadhan. Yang terakhir, sepuluh hari terakhir ramadhan adalah penutup ramadhan, dan amalan manusia dinilai dari penutupnya.

 

Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya." (HR. Bukhari)Tapi masi belum terlambat rasanya untuk kembali memperbaiki semua. Hentikan semua kelalaian, di akhirat tiada guna segala penyesalan. Tapi siapakah kita yang berhak memberikan penilaian terhadap manusia. Bisa jadi hari ini lalai namum diakhir hidupnya menjadi hamba Allah yang taat. Mari sama-sama menghidupi akhir ramadhan ini, kita kejar kemuliannga hingga mendapatkan ridho Allah dan menjadi umat yang di cintai Rasullah.

 

 

Helmi Syarah

UIN Sunan Gunung Djati Bandung

email: elsyarahmuslim@gmail.com

instagram: @el.syarah

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo