Korban Komunikasi Politik

Pembahasan mengenai politik memang tidak akan pernah ada habisnya, akhir-akhir ini dunia perpolitikan terlihat tidak baik-baik saja. Banyak kasus politik yang sekarang sedang mencuat ke publik. Tidak heran hal tersebut membuat sebagian orang menggelengkan kepala, dari beberapa fenomena yang terjadi tidak sedikit masyarakat yang merasakan kecewa.

Dunia politik terkadang terlihat sangat unik, dinamikanya tidak bisa ditebak dengan pasti, kadang sangat tenang dan terkadang sangat riuh. Sebagaimana dalam perumpamaan "air yang tenang belum tentu tak berbuaya". Terlihat tenang belum tentu tidak memiliki kekacauan di dalamnya bukan?

Kaum milenial sekarang sangat melek terhadap dunia politik, jika dilihat dari sejarahnya mahasiswa dan politik tidak dapat dipisahkan. Hubungan antara politik kebijakan pemerintah dan mahasiswa kerap kali memicu pertentangan. Sebagaimana kasus kemarin yang mencuat ke publik mengenai pengesahan perppu cipta kerja. Penolakan tersebut terjadi dari kalangan mahasiswa, mereka menganggap bahwa pemerintah tidak mendengarkan aspirasi dari masyarakatnya sendiri.

Milenial melek politik merupakan suatu keharusan pada saat ini bukan? Karena dengan mengikuti perkembangan politik yang ada. Dari data Trans Media sosial mengatakan bahwasanya para muda milenial ini sangat fasih dalam penggunaan gawai, dan penggunaan internet serta mahir dalam penggunaan media platform digital. Dari data tersebut juga menyatakan bahwa kurang lebih 80 persen kaum milenial menggunakan gadget dan internet setiap hari, dengan menggunakan platform-platform yang ada mereka mengakses informasi mengenai informasi sosial, ekonomi, olahraga, hiburan, politik dan lain sebagainya.

Meskipun demikian pandangan politik dari generasi milenial ini terkadang masih kurang dalam aspek kebijakan politiknya. Para milenial masih belum bisa memberikan warna baru dalam dunia perpolitikan, yang pada saat ini masih dikuasai oleh para politisi senior, baik dari segi organisasi maupun dari segi pemikirannya.

Faktor-faktor ketidak percayaan para generasi muda milenial terhadap pemerintah. Sebagaimana maraknya kasus politik dan korupsi yang membuat para muda milenial merasa gerap terhadap pemerintah. Terutama bagi muda milenial yang sedang mengenyam Pendidikan di perguruan tinggi, kasus-kasus korupsi yang terjadi di dalam dunia pendidikan, serta masih banyak lagi kasus lainnya yang mungkin tertutup dari publik. Bahkan bentuk kekecewaan terhadap kasus-kasus mahasiswa yang mengalami ketidak adilan dari pejabat kampus yang tidak mendapatkan respon dari pemerintah.

Kekecewaan terhadap pemerintah tersebut menimbulkan cuitan-cuitan yang menjadi viral di media sosial seperti, "Kami tidak butuh dewan penghianat rakyat", serta unggahan dari BEM UI yang viral kemarin mengenai penolakan terhadap perppu cipta kerja. Yang dengan terang-terangan mendapatkan dukungan dari para mahasiswa lainnya dari berbagai kampus.

Sehingga menimbulkan sebutan hewan-hewan yang menjadi korban dalam komunikasi politik, dan hewan-hewan tersebut adalah :

Mouse
Seperti yang kita tahu mouse itu merupakan hewan pengerat yang memiliki gigi tajam, bisa menggigit apapun dan bisa memakan apapun. Dari hasil penelitian para ahli dikatakan bahwa tikus memiliki sebuah daya ingat yang baik, pergerakannya lincah dan cepat, pintar melompat, bahkan hewan tersebut bisa berjalan di dinding dan pandai berenang juga. Seperti digambarkan dalam film "Tom & Jerry" bahkan seekor kucing pun tidak bisa menangkap tikus yang berukuran lebih kecil darinya, di ceritakan juga bahwa tikus yang berwarna coklat tersebut bisa membuat keonaran di dalam rumah. Dalam film "Ratatouille" juga diperlihatkan bahwa seorang tikus kecil dapat mengendalikan manusia.

Kelelawar
Merupakan hewan kecil seperti tikus yang ditutupi bulu halus tetapi memiliki sayap yang dibaluti kulit tipis, memiliki bentuk wajah yang bervariasi sebagaimana spesiesnya. Orang biasanya menyebutnya dengan kampret, hewan nokturnal yang biasa mencari makanan di malam hari dan tidur disiang hari. Penglihatannya yang baik saat malam hari untuk mencari mangsanya. Tempat tinggalnya biasanya di gua gua yang gelap atau bergelantungan di dahan pohon.

Kadal Gurun
Kadal gurun sebagaimana kita ketahui dia memiliki kulit yang tebal, karena darimana saja kadal gurun berarti dia bisa hidup di gurun pasir gersang, panas dan banyak bebatuan. Hewan ini juga bisa dikatakan bisa berkamuflase dengan warna pasir dan bebatuan yang ada di gurun karena warnanya yang berwarna coklat. Bisa disimpulkan bahwa kadal gurun itu tahan hawa panas dikarenakan dia memiliki kulit yang sangat tebal dan keras.

Kerbau
Kerbau merupakan hewan ternak yang biasanya digunakan para petani untuk membantu membajak sawah. Kerbau merupakan hewan yang memiliki kulit yang keras (banyak kerajinan dari kulit kerbau), memiliki tubuh besar sehingga pergerakannya menjadi lambat, selain itu kerbau juga merupakan hewan penghasil daging.

Kecebong
Kecebong merupakan cikal bakal dari seekor kodok. Hewan yang memiliki darah dingin ini membutuhkan hawa panas untuk bertahan hidup. Kodok biasanya tinggal di rawa-rawa, dia merupakan hewan amfibi yang hidup di dua alam. Mereka akan mencari tempat lembab untuk bertelur dan berkembang biak.
Nah itulah beberapa nama hewan yang menjadi korban dari komunikasi politik. Semoga dunia politik yang ada di negeri ini bisa segera pulih serta bisa menjadi contoh yang baik bagi para milenial muda.


Keukeu Eva Fitriani/ Insight

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo