Penjaga Gawang Senior Persib Bandung Gantung Sepatu Dengan Perasaan Campur Aduk


Insight-cybermedia.com, Bandung - I Made Wirawan merupakan sosok legenda didunia sepak bola Indonesia.

Kiper berusia 41 tahun ini telah mencatatkan sejarahnya di salah satu klub sepak bola terbaik di Indonesia yaitu Persib Bandung.

Akan tetapi, penjaga gawang senior I Made Wirawan gagal menutup kariernya dengan manis.

Persib Bandung harus tertunduk ditangan Persikabo 1973 dikandang sendiri, dengan skor telak 1 – 4 dalam laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (15/4) Malam.

"Hasil mala mini memang tidak sesuai denga napa yang kami harapkan, kami berharap mendapatkan happy ending diakhir karier saya," ucap Made selepas pertandingan.

"Tapi seperti coach (Luis Milla) bilang, ini lah sepak bola, kadang kami bisa main bagus, kadang kami bisa kalah. Itu sudah biasa di sepak bola," lanjutnya.

Meski tak berujung happy ending, Penjaga gawang senior ini tetap senang sebab ia masih bisa membela tim kesayangannya di laga terakhirnya walaupun hanya bermain 10 menit disisa akhir pertandingan.

Kiper yang sudah berjuang bersama dengan Persib Bandung ini selama 11 musim itu akhirnya bisa menyelesaikan perjuangannya di hadapan ribuan suporter Bobotoh yang datang ke stadion GBLA.

Selepas pertandingan, para Bobotoh dengan antusias memberikan penghormatan kepada kiper senior I Made Wirawan dengan viking clap yang dipimpin olehnya, dengan berdiri di tengah-tengah belasan ribu suporter, Made menyampaikan pesan perpisahan untuk para Bobotoh.

Dengan nada bicara yang bergetar, I Made Wirawan mengaku bangga dapat berjuang di salah satu klub terbesar di Indonesia dan mengakhiri kariernya di klub kebanggaannya yang sudah berjuang bersama selama 11 musim, Persib Bandung.

"Saya juga senang meski ini hasil akhirnya kurang bagus di akhir karir, saya bisa main dan menyapa Bobotoh. Semua pendukung untuk melakukan salam perpisahan, dan itu cukup senang buat saya," jelasnya.

Made pun menyampaikan kekecewaannya karena akhir pertandingan diwarnai dengan aksi menyalakan flare. Aksi tersebut membuat suasana sempat tak kondusif.

"Mudah-mudahan ini jadi pembelajaran juga terutama buat para pendukung juga karena ini kurang bagus buat kami ke depan, bukan hanya untuk pertandingan tetapi buat tim keseluruhan jadi tidak bagus," ungkapnya.

"Saya berharap ke depan Bobotoh bisa mendukung Persib ke arah yang lebih positif," sambungnya.

Reporter :

Faiz Naufal Habiburohman

Faiznaufal40@gmail.com

@fnhrhmn

Komunikasi Penyiaran Islam

UIN Sunan Gunung Djati Bandung

 

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo