Insight.com, Bandung. DKM Al Karim
secara rutin tiap setiap minggu mengadakan kajian Kitab At Tibyan untuk para
santri yang bermukim di Masjid Al Karim, kegiatan ini merupakan kegiatan yang
diharapkan dapat menjadi pedoman bagi siapapun yang hendak membaca, menghafal
dan mengamalkan Al Qur’an. Masjid Al Karim sendiri beralamat di Pondok Mulya,
Melatiwangi, Kec. Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40618. (03/05/2023).
“Saya akan menjelaskan sedikit
tentang kegiatan apakah itu, seperti biasanya santri menantikan kajian ini dengan
ditunggu-tunggu, kenapa? karena ini adalah salah satu pembangunan untuk kita
membangun diri menjadi lebih baik lagi dalam menghafal Quran dan mengamalkannya
seperti apa yang diperintahkan. Sebaik-baiknya orang adalah yang mempelajari
Alquran dan mengamalkannya”, ujar Saeful Siddiq sebagai salah satu santri Al
Karim.
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan
yang digagas oleh Ustaz Dewangga sebagai muhafiz santri Al Karim. Tidak lama
ini, kajian Kitab At Tibyan tersebut terbuka untuk umum atau bagi siapa saja
yang berminat mngikuti kajian tersebut dipersilahkan.
“Untuk kehadiran santrinya mungkin
bisa dilihat gambar juga ya di situ ada 8 orang santri laki-laki dan 3 orang santri
perempuan, kami masih membuka sedikit untuk anak-anak ini membangun kewajiban
mereka dalam mempelajari Alquran, insya Allah bertahap sampai ke depannya akan
dipisah, tolong minta doanya saja”, ujar Saeful.
Terkait waktu penyelenggaran kajian
tersebut, di programkan satu minggu dua kali pertemuan, tidak jarang juga satu
minggu satu kali pertemuan. Program tersebut belum stabil dikarenakan
pertimbangan antusias santri yang akan menurun, jika terlalu banyak kajian,
mengingat bukan hanya kajian Kitab At Tibyan dalam seminggu.
“Kitab tersebut berisi tentang
adab-adab mempelajari Alquran dan adab-adab pengajar dalam mengajarkan Alquran
beserta penjelasan yang lainnya seputaran dengan Alquran seperti judulnya
At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur'an karya Imam Abu Zakariyya Muhyiddin Yahya
bin Syarafuddin an-Nawawi (Imam Nawawi)”, pungkas Saeful.
Dengan adanya kegiatan kajian tersebut, diharapkan para santri lebih memahami kewajiban mereka untuk mempelajari adab dalam membaca dan menghafal Al Quran, tidak sama orang-orang yang Allah pilih untuk menyimpan kalam-Nya serta tidak sembarang orang yang Allah jadikan keluarganya. Ketika ditanya oleh para malaikat, Ya Allah apakah Engkau memiliki keluarga di dunia? maka Allah menjawab, aku mempunyai keluarga di dunia. Siapakah mereka? Allah menjawab para penghafal Alquran yang meneruskan risalah nabi.
Indra Margana
@marganaid
Komunikasi Penyiaran Islam
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar